Sambut New Normal, Kemenkes Siapkan Aturan Wisata      

Aktivitas outdoor akan lebih digemari saat new normal

Jakarta, IDN Times - Sudah bosan di rumah aja dan ingin segera jalan-jalan atau wisata? Sabar dulu ya. Karena saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan jadi pedoman bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah wabah COVID-19.

Namun protokol tersebut nantinya akan dikeluarkan melalui Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan dalam waktu dekat. "Protokol kesehatan ini memang harus diharmonisasikan dengan Kementerian/Lembaga lain agar tersinergi baik," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Agustini Rahayu dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6).

1. Kemenparekraf akan melakukan pendampingan kepada pelaku industri wisata

Sambut New Normal, Kemenkes Siapkan Aturan Wisata      Wisatawan dalam negeri di Labuan Bajo. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jika aturan Kemenkes itu sudah terbit, Kemenparekraf baru akan melakukan pendampingan kepada industri, termasuk training pekerja pariwisata di setiap destinasi dan diaplikasikan.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat final agar kita bisa segera disosialisasikan," kata Agustini.

2. Perubahan pariwisata di masa new normal

Sambut New Normal, Kemenkes Siapkan Aturan Wisata      Ilustrasi pariwisata di Gili Trawangan, Lombok. IDN Times / Shemi

Agustini mengatakan, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya harus mampu beradaptasi, menciptakan inovasi dan meningkatkan daya saing sebagai respons terhadap perubahan.

"Akan terjadi perubahan perilaku yang mendasar dari wisatawan. Nantinya wisatawan akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan dan keselamatan serta keamanan sehingga industri harus dapat beradaptasi untuk dapat meyakinkan konsumennya bahwa fasilitas mereka dapat memenuhi faktor dimaksud," kata Agustini.

World Tourism Organization (UNWTO) bahkan menyatakan kini saatnya melakukan peninjauan ulang terhadap standarisasi pariwisata untuk menghadapi tuntutan kebutuhan melalui pedoman global pembukaan kembali fasilitas pariwisata yang mereka sebut Global Guidelines to restart tourism. Organisasi itupun telah merilis pedoman yang dijadikan acuan industri pariwisata terkait perubahan perilaku wisatawan secara umum.

Dari sisi akomodasi misalnya, preferensi wisatawan akan berubah dari yang semula mencari akomodasi yang menawarkan harga promo/budget hotel ke hotel-hotel yang mengutamakan aspek higienitas. Kemudian dalam transportasi, penerbangan langsung atau maksimum 1 kali transit akan menjadi preferensi utama wisatawan.

3. Lokasi wisata yang akan diincar turis

Sambut New Normal, Kemenkes Siapkan Aturan Wisata      Pantai Atuh, Bali. IDN Times/Ayu Afria

Aktivitas wisatawan juga akan lebih kepada aktivitas outdoor dengan pilihan udara sejuk, self-driving, dan private tour. Serta yang tidak kalah penting adalah penguatan sumber daya manusia yang berdasar kepada protokol keamanan dan higienitas.

"Industri mungkin diawal akan melakukan penyesuaian harga karena harus memenuhi standar yang dibutuhkan dan wisatawan akan membayar. Meski nantinya seiring berjalan waktu juga akan ada penyesuaian dari sisi bisnis," kata Agustini.

Director of Marketing Communications The Westin Resort Nusa Dua Bali, Dewi Anggraini mengatakan pihaknya benar-benar mempersiapkan dan menjadikan situasi yang lesu akibat COVID-19 ini sebagai tantangan.

The Westin Resort Nusa Dua Bali telah menyiapkan protokol yang akan diterapkan di setiap aspek. Mulai dari lobby, kamar, restoran, hingga tempat pertemuan (MICE).

"Kami sudah melakukan set up untuk new normal dan beberapa hal yang harus diperhatikan. Semua itu secara intens kami komunikasikan ke publik sehingga kami harapkan bisa menjaga kepercayaan di mata masyarakat," kata Dewi.

Baca Juga: Dua Tempat Wisata Candi Dibuka, Angin Segar bagi Pelaku Wisata

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya