Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi 

IDF segera diadakan untuk bahas isu tenaga kerja

Jakarta, IDN Times – Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, ada 63 juta millennial atau penduduk usia 20-35 tahun. Mereka ada di usia produktif.

Besarnya jumlah millennial saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia, terutama bagi target Indonesia menembus status negara berpendapatan tinggi di 2045, dan memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi bagi masyarakat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan fokus pada 2 hal utama untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut.

"Untuk 2045 pengembangan ke sumber daya manusia harus bisa meningkatkan produktivitas. Fokus kita harus bisa menutup 3 gap: productivity gap, human resource gap, dan resource gap. Tapi kita akan fokus productivity dan human resource gap,” kata Bambang di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (29/1) lalu.

Baca Juga: Bappenas: Integrasi Program Kemiskinan Strategi Atasi Kemiskinan

1. Menyelenggarakan Indonesia Development Forum (IDF) untuk membahas isu tenaga kerja

Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi IDN Times / Helmi Shemi

Untuk menjadi negara dengan ekonomi maju dan pendapatan per kapita yang tinggi pada saat menikmati bonus demografi itu, Indonesia harus menyiapkan tenaga kerja sebaik mungkin. Juga mencegah terjadinya pengangguran dan tidak masuk dalam middle income trap.

Salah satu cara Bappenas adalah melalui Indonesia Development Forum (IDF) 2019 dengan mengusung tema 'Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerja Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan inklusif'.

“Untuk 2019 kita ingin isu penciptaan lapangan kerja. Kenapa diangkat di 2019? Yang paling penting adalah kita ingin memanfaatkan bonus demografi dan puncaknya 2045. Indonesia sudah mulai bonus demografi sejak 2010 dan puncaknya terjadi pada 2020-2045. Kita ingin mengambil manfaat dari situ,” papar Bambang.

2. Segera membuat program percepatan transformasi ekonomi berbasis nilai tambah

Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi IDN Times/Ashari Arief

Akan ada 8 sub-tema pada acara yang akan diselenggarakan pada 22-23 Juli 2019 ini. Antara lain transformasi struktural, pendidikan vokasi, iklim investasi, UMKM, social enterprise, local content and local market, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dari 8 sub-tema itu, Bambang menjelaskan beberapa di antaranya. Untuk transformasi struktural, program percepatan transformasi ekonomi yang berbasis nilai tambah harus segera dilakukan.

"Apakah nilai tambah itu di manufaktur atau sektor jasa maupun pertanian. Pendekatan kepada penguatan dan percepatan produktivitas itu harus dilakukan,” ujarnya.

Sementara untuk vokasi diperlukan sistem baku yang melibatkan dunia usaha. "Karena negara lain, kemajuan pendidkan vokasi tidak hanya bisa dilakukan oleh sektor pendidikan atau pemerintah saja. Harus ada magang atau kerja praktek di perusahaan dan perusahaan, serta dunia pendidikan akan mendapatkan keuntungan,” ujarnya.

3. Meningkatkan partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja

Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi IDN Times/Ashari Arief

Bambang menyorot ada beberapa kelompok yang masih harus ditingkatkan partisipasinya di dunia kerja, seperti perempuan dan penyandang disabilitas.

“Angka partisipasi perempuan di Indonesia baru sekitar 50 persen. Idealnya untuk negara maju, level partisipasi perempuan harus naik 70 persen atau lebih,” ucap Bambang.

“Kita lihat banyak ide atau high productivity datang dari saudara-saudara kita yang mengalami disabilitas. Dan kita juga harus memberikan kesempatan bagaimana mereka bisa masuk,” lanjutnya.

4. Memperbaiki iklim investasi, terutama terkait izin maupun aturan

Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi Pexels/Rawpixels.com

Untuk membuka lapangan kerja baru, Bambang mengatakan, iklim investasi perlu diperbaiki, tidak hanya sekedar izin, namun juga aturan.

“Kita ingin investor datang ke Indonesia bisa menciptakan lapangan kerja sebesarnya. Kalau harus menciptakan lapangan kerja, mereka juga butuh kepastian dan kenyamanan ketika melakukan hiring dan fire dalam konteks tenaga kerja,” kata Bambang.

Untuk sektor UMKM, Bambang menilainya sebagai salah satu sektor andalan dalam menciptakan lapangan kerja selain investasi. "Makin kuat UMKM, makin besar terciptanya lapangan kerja,” ujarnya.

5. IDF 2019 dapat mendorong social enterprise dan keterlibatan millennial

Strategi Bappenas Tingkatkan Kualitas Pekerja Hadapi Bonus Demografi IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Bambang juga berharap, dengan adanya IDF 2019 dapat mendorong social enterprise dan keterlibatan millennial.

"Karena makin banyak kalangan muda yang aspirasinya ingin jadi entrepreneur. Wajar dan itu dibutuhkan,” ucapnya.

Ia juga berharap dapat mendorong local content dan local market dari tiap daerah. “Karena itu kita ingin local inisiatif untuk develop global talent dan mendorong local market yang lebih baik sehingga klop,” ujarnya.

”Kesehatan, pendidikan dan akses terhadap infrastruktur dasar. Kita tidak boleh melupakan 30 persen balita masih stunting. Angka partisipasi sekolah 83 persen. Standar tes terkait matematika dan sains kita tidak tinggi,” pungkas Bambang.

Baca Juga: Bappenas Ingatkan Ancaman Terorisme Siber 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya