Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin Difteri

Minta orangtua ikut berperan aktif 

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, sudah 936 ribu anak yang ada di wilayah kerjanya telah menerima vaksin Difteri.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Kamu Tahu soal Kehalalan Vaksin Difteri

1. Targetkan 2,9 juta anak 

Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin DifteriIDN Times/Akhmad Mustaqim

Jumlah tersebut, merupakan tahap pertama dari beberapa tahapan yang menjadi target kerjanya di tahun 2018 sebanyak 1,7 juta dari total keseluruhan 2,9 juta.
    
"Alhamdulillah kita sudah menapai jumlah tersebut, kurang lebih sudah mencapai 78 persen dari target yang ditetapkan. Dan rata-rata usianya di bawah 19 tahun," kata Anies saat membuka kegiatan Bakti Sosial Vaksinasi Difteri Anak dan Dewasa Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) DKI Jakarta di Jakarta, Minggu (14/1) pagi.

Baca juga: Pro Kontra Kehalalan Vaksin Difteri, Begini Penjelasan BPJH

2. Minta peran aktif warga dan orangtua

Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin DifteriANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Ia pun meminta peran aktif dari warga serta orangtua untuk tidak memandang 'sebelah mata' penyakit yang kelihatannya seperti flu biasa ini.

Dengan mendatangi rumah sakit atau fasilitas lainnya agar dilakukan pemeriksaan apakah itu gejala difteri atau tidak. 

"Peran aktif warga dan orangtua sangat penting untuk memerangi penyakit ini. Jadi jangan hanya minum obat seperti biasa saja (jika memiliki gelaja), tapi harus datang ke fasilitas kesehatan yang ada," jelasnya lagi.

Baca juga: Menkes Imbau Dinkes Cabut Status KLB Jika Tak Ada Laporan Kasus Difteri

3. Pengaruhi kekebalan tubuh

Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin DifteriANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri terjadi pada taun 2017, di 170 kabupaten-kota dalam 30 provinsi yang disebebkan oleh beberapa faktor. Yakni cakupan imunisasi yang menurun dan juga adanya gerakan antivaksin di masyarakat.

Menurunnya cakupan imunisasi di masyarakat yang kurang dari 80 persen ini, akan sangat memengaruhi penurunan kekebalan kelompok dan membuat kuman difteri bisa berkembang. 

Baca juga: Pasien Difteri di Samarinda Bertambah, Belum Ada Penetapan Status KLB

4. Eliminasi penyakit Difteri sebelum Asian Games 2018

Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin DifteriANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Menteri Kesehatan Nila Moeloek memastikan, pemerintah akan mengeliminasi penyakit difteri satu bulan sebelum pelaksanaan ajang olahraga Asian Games 2018 dimulai.

"Iya. Saya kira jelas, kita sudah meng-cover. Insya Allah," kata Menteri Nila sebagaimana dilansir Antara. 

Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mengeliminasi penyakit difteri dan penyakit menular lainnya di Jakarta dan Palembang, sebelum pelaksanaan Asian Games guna mencegah penularan penyakit ke warga negara lain.

Baca juga: Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum

Tahap Pertama, 936 Ribu Anak di Jakarta Sudah Diberi Vaksin DifteriANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Menkes menekankan Kementerian Kesehatan sudah melaksanakan imunisasi difteri ulang atau "Outbreak Response Immunization" (ORI) di setiap daerah yang terjadi kasus difteri.

Selain itu imunisasi ulang juga kembali digencarkan di sekolah-sekolah yang mana menjadi 75 persen target ORI difteri.

"Sebenarnya ORI dilakukan di setiap daerah yang ditemukan kasus difteri. Ada satu kasus langsung disergap. Di setiap kecamatan sudah dilakukan," kata Nila.

Baca juga: Begini Cara Menkes Cegah Difteri di Masyarakat

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya