Trigana Air Tergelincir di Bandara Halim, Pengamat Soroti Perawatan

Jangan sampai abai perawatan dan jadi ada korban

Jakarta, IDN Times - Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai penyebab terjadinya kecelakaan Trigana Air PSK-YSF rute Jakarta-Makassar di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu, 20 Maret 2021, karena gangguan mesin. 

"Salah satu faktor penyumbang kecelakaan Trigana di antaranya gangguan mesin yang dilaporkan kepada ATC, kemudian minta Return To Base (RTB). Terkait dengan gangguan mesin tersebut erat kaitannya dengan faktor maintenance," kata Dudi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/3/2021).

1. Maskapai tidak boleh mengabaikan perawatan pesawat

Trigana Air Tergelincir di Bandara Halim, Pengamat Soroti PerawatanIlustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dudi mengatakan pandemik COVID-19 telah menyulitkan semua pihak, termasuk perusahaan penerbangan. Namun sektor perawatan tidak boleh diabaikan dalam industri penerbangan.

"Perawatan ini harus diawasi ketat oleh regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan juga oleh masing-masing maskapai," katanya.

Dudi menambahkan urusan perawatan pesawat, termasuk keberadaan teknisi, merupakan sisi penting karena menyangkut keselamatan.

"Banyak terjadi pengurangan tenaga kerja termasuk di sektor penerbangan karena ini terkait keselamatan penerbangan dan keselamatan kerja," katanya.

Baca Juga: KNKT Diminta Selidiki Alasan Trigana Air Terbang dari Bandara Halim

2. Dikritik karena menggunakan bandara Halim

Trigana Air Tergelincir di Bandara Halim, Pengamat Soroti PerawatanRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Pengamat penerbangan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki alasan pesawat kargo Trigana Air 737-500 rute Jakarta-Makassar memilih lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Sebab, menurut Chappy, traffic di Bandara Soekarno-Hatta sedikit. Selain itu, Bandara Halim juga merupakan kawasan terbatas.

"Sekarang kan traffic sedikit, sehingga tidak ada alasan lagi menggunakan Halim sebenarnya. Jadi ya sudah, penerbangan semua dari Soekarno-Hatta saja. Halim itu kan sebenarnya wilayah tertutup atau wilayah terbatas, restrict area. Dia tidak untuk publik kan. KNKT harus selidiki," kata Chappy.

3. Kronologi tergelincirnya Trigana Air

Trigana Air Tergelincir di Bandara Halim, Pengamat Soroti PerawatanDok.Kemenhub

Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna sebelumnya mengatakan pesawat kargo Trigana Air tergelincir setelah lepas landas dari Halim Perdanakusuma pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Pesawat yang diawaki empat kru itu awalnya lepas landas dari Bandara Halim pukul 10.55 WIB, namun beberapa saat setelahnya satu dari dua mesin pesawat mati.

"Setelah mengalami one engine fail, jadi engine nomor dua. Kemudian melakukan pendaratan dari runway ke taman sebetulnya, di belokan ke taman karena satu roda kendaraan mengalami kerusakan," kata Nandang.

Kerusakan pada ban membuat pendaratan tidak berjalan mulus, sehingga pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter.

Imbasnya, badan pesawat kargo Trigana Air menghalangi landasan pacu sehingga untuk sementara tidak bisa digunakan untuk penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini tengah melakukan investigasi dan telah mengamankan black box dari pesawat tersebut. Investigasi dipimpin oleh Capt Nurcahyo. Namun sejauh mana proses investigasi, hingga kini belum ada keterangan resmi.

Baca Juga: Persija Kena Imbas Tergelincirnya Trigana Air

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya