[UPDATE] Ada 20,7 Juta Kasus Aktif COVID-19 di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tren kasus COVID-19 di dunia belum menunjukkan penurunan. Situs World O Meter mencatat, hingga Jumat (3/12/2021) pukul 07.22 WIB, sebanyak 264.391.638 orang positif virus corona.
Sementara, angka kematian akibat virus corona kini menjadi 5.248.938 kasus. Sedangkan mereka yang sembuh dari COVID-19 ada 238.436.658.
Baca Juga: [UPDATE] Jelang Akhir 2021, COVID-19 Dunia Capai 263 Juta Kasus
1. Masih ada 20,7 juta kasus aktif COVID-19 di dunia
Dari 264.391.638 kasus COVID-19 di dunia, sebanyak 20.706.042 di antaranya kasus aktif. Sebanyak 20,2 juta orang atau 99,6 persen dilaporkan menunjukkan gejala virus corona.
Lalu, sebanyak 86.962 atau 0,4 persen orang dalam kondisi kritis akibat virus corona.
2. Sebanyak 10 negara dengan kasus harian terbanyak di dunia lebih dari 20 ribu kasus
Editor’s picks
Tercatat ada sepuluh negara dengan penambahan kasus harian COVID-19 tertinggi di dunia, yakni lebih dari 20 ribu kasus. Negara-negara tersebut antara lain:
- Amerika Serikat (AS) 116,9 ribu kasus.
- Jerman 73,4 ribu kasus.
- Inggris 53,9 ribu kasus.
- Prancis 48,4 ribu kasus.
- Rusia 33,3 ribu kasus.
- Polandia 27,3 ribu kasus.
- Belanda 23 ribu kasus.
- Turki 21,7 ribu kasus.
- Czechia 21,1 ribu kasus.
- Belgia 20,4 ribu kasus.
3. Negara dengan jumlah kesembuhan tertinggi di dunia
AS juga menjadi negara dengan total kesembuhan COVID-19 tertinggi, yakni 39,3 juta orang. Diikuti India 34 juta, Inggris 9,1 juta, Rusia 8,4 juta, dan Jerman 4,9 juta.
Di wilayah Asia, selain India, ada Turki, Iran, Indonesia, dan Filipina menempati urutan lima besar kesembuhan tertinggi dari virus corona. Masing-masing 8,3 juta kasus, 5,9 juta kasus, 4,1 juta kasus, dan 2,7 juta kasus.
Pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus menggelar kampanye 5M: menggunakan masker, mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Jika protokol kesehatan tersebut dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus corona. Menjalankan gaya hidup 5M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita.
Baca Juga: [LINIMASA-8] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia