[UPDATE] Duh, Kasus COVID-19 di Indonesia Hampir 1,7 Juta

Kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 188 orang

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 4.369 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Selasa (4/5/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia mencapai 1.686.864 kasus.

Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian virus corona hari ini, dengan 912 orang. Disusul Riau dengan 483 kasus, DKI Jakarta 416, Jawa Tengah 375, dan Jawa Timur 290.

Baca Juga: [UPDATE] 154 Juta Warga Dunia Terpapar COVID-19, India Masih Kritis! 

1. Tercatat 5.658 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Duh, Kasus COVID-19 di Indonesia Hampir 1,7 JutaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga meningkat 5.658 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.541.149 orang.

Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 1.385 kasus. Selanjutnya, disusul Jawa Tengah sebanyak 668 kasus, dan DKI Jakarta 586.

2. Sebanyak 188 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Duh, Kasus COVID-19 di Indonesia Hampir 1,7 JutaIlustrasi pasien di rumah sakit (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 188 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 46.137 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur dengan 31 kasus. Disusul Jawa Tengah dengan 27 kasus, dan Jawa Barat 24.

3. Terbukti, COVID-19 bisa terpapar melalui udara

[UPDATE] Duh, Kasus COVID-19 di Indonesia Hampir 1,7 JutaIlustrasi dokter meninggal karena COVID-19 ( ANTARA FOTO/Ampelsa)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio, mengungkapkan virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: MUI: Vaksin Sinopharm Haram, Tapi Boleh jika Darurat 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya