[UPDATE] Tambah 6.327, COVID-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta Kasus

Kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 167 orang

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, ada 6.327 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Jumat (7/5/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia mencapai 1.703.632 kasus.

Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian virus corona hari ini dengan 1.953 kasus. Disusul DKI Jakarta 783 kasus, Riau 628 kasus, Jawa Tengah 524 kasus dan Sumatra Barat 283 kasus.

1. Tercatat 5.891 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Tambah 6.327, COVID-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta KasusWisma Atlet Jakabaring Palembang untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) paparan COVID-19 (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Meski jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga meningkat 5.891 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.558.423 orang.

Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 1.333 orang. Selanjutnya, Jawa Tengah 762 orang dan DKI Jakarta dengan 595 orang sembuh.

Baca Juga: [UPDATE] 156 Juta Orang di Dunia Terinfeksi COVID-19, India Mengganas 

2. Sebanyak 167 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Tambah 6.327, COVID-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta KasusPetugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda saat mengangkat pasien meninggal probabel COVID-19 dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Dok. BPBD Samarinda

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 167 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 46.663 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Barat dengan 35 kasus. Disusul Jawa Timur 22 kasus dan DKI Jakarta 20 kasus.

3. Terbukti, COVID-19 bisa menyebar melalui udara

[UPDATE] Tambah 6.327, COVID-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta KasusIlustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya