[UPDATE] Waspada! COVID-19 di Indonesia Dekati Angka 1,7 Juta Kasus

Kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 147 orang

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, ada 5.647 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Kamis (6/5/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia mencapai 1.697.305 kasus.

Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian virus corona hari ini dengan 1.038 kasus. Disusul DKI Jakarta 905 kasus, Riau 520 kasus, Sumatra Barat 416 kasus, dan Jawa Tengah 353 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Tercatat 5.658 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Waspada! COVID-19 di Indonesia Dekati Angka 1,7 Juta KasusIlustrasi mobil ambulans. (IDN Times/Faiz Syafar)

Meski jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga meningkat 5.440 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.552.532 orang.

Jawa Barat mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 1.588 orang. Selanjutnya, DKI Jakarta dengan 566 orang sembuh dan Riau 478 orang sembuh.

2. Sebanyak 188 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Waspada! COVID-19 di Indonesia Dekati Angka 1,7 Juta KasusIlustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 188 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 46.137 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur dengan 25 kasus. Disusul DKI Jakarta 21 kasus, dan Riau 20 kasus.

3. Terbukti, COVID-19 bisa menyebar melalui udara

[UPDATE] Waspada! COVID-19 di Indonesia Dekati Angka 1,7 Juta KasusIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya