Semangat Ilham Merawat Lingkungan Lewat Bank Sampah

Sempat ingin berhenti karena tidak menguntungkan

Timika, IDN Times - Kebanyakan orang mungkin akan berpikir sampah adalah benda yang tidak lagi bisa terpakai atau bermanfaat. Ketika mereka melihat sampah, tak jarang yang lebih memilih tidak mengacuhkan.

Hal itu berbeda dengan Ilham, seorang pria berdarah Bugis. IDN Times berkesempatan menemuinya pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di pinggiran Kota Timika, Papua Tengah, Senin (5/5/2023).

Baca Juga: [WANSUS] Sulitnya Pembuktian Kasus Pencemaran Lingkungan di Meja Hijau

1. Ilham seorang pemerhati lingkungan

Semangat Ilham Merawat Lingkungan Lewat Bank SampahIlham bersama rekannya berdiri di depan bank sampah PT Lintas Papua Mandiri. (IDN Times/Endy Langobelen)

Siang itu, Senin (5/6/2023), langit tampak begitu cerah. Kami melaju dengan sepeda motor ke arah barat pinggiran Kota Timika, Papua Tengah, tepatnya di Jalan Irigasi Ujung.

Terik matahari yang menyengat menemani perjalanan saya ke sebuah tempat yang penuh dengan tumpukkan sampah. Mulai dari sampah plastik, kaleng, ember cat, seng, hingga karton-karton bekas yang telah dikemas dan disusun membukit di sana.

Yah, itu adalah lokasi PT Lintas Papua Mandiri, tempat di mana Ilham dan rekan-rekannya bereksperimen untuk menyulap sampah menjadi cuan, sekaligus menjawab persoalan sampah yang masih menjadi momok bagi Kabupaten Mimika.

Kami tiba di sana sekitar pukul 12.45 WIT. Waktu itu, Ilham bersama rekan-rekannya tengah beristirahat. Tanpa menunggu lama, pria paruh bayah itu langsung menjelaskan banyak hal tentang tempat yang disebutnya juga sebagai bank sampah itu.

"Saya bangun ini atas kegelisahan melihat sampah yang sering berserakan di Timika dan sampah-sampah yang semakin menumpuk di TPA. Miris sebenarnya kalau dilihat, karena pasti suatu saat itu akan sangat berdampak buruk pada lingkungan Mimika," jelas Ilham, bersemangat.

2. Operasional bank sampah milik Ilham

Semangat Ilham Merawat Lingkungan Lewat Bank SampahTampak Ilham sedang memotong salah satu sampah jeriken plastik. (IDN Times/Endy Langobelen)

Sehari-hari di bank sampah ini, Ilham bersama 20 karyawannya bekerja keras mengolah sampah sejak pukul 08.00 hingga 18.00.

Di tempat yang terbilang sederhana ini, sudah ada alat pemotong dan alat pengurai yang mendukung kerja-kerja Ilham dan teman-temannya. Dua mobil pikap dan satu mobil boks juga siap mengangkut sampah-sampah yang dijual masyarakat.

"Kami sudah bermitra dengan pertokoan, komunitas-komunitas peduli sampah, dan juga dengan masyarakat untuk kami adopsi sampah-sampahnya, terlebih sampah plastik seperti botol minum, botol oli, kemudian kardus, seng, dan kaleng," tuturnya.

Dalam sehari, bank sampah milik Ilham dapat membeli dua ton karton bekas dari masyarakat Kabupaten Mimika. "Biasanya mereka yang telepon, lalu kami yang ke sana untuk ambil lalu bawa ke sini," kata dia. 

"Kalau sampah plastik, biasanya sampai di sini kami bersihkan dulu, kami kumpul, kemudian dipotong dan diuraikan dengan mesin cacah. Setelah itu kami packing sebanyak-banyaknya, hingga mencapai target lalu dikirim," jelas Ilham. 

Baca Juga: [WANSUS] 10 Langkah Milenial dan Gen Z Kurangi Sampah, Simpel Banget!

3. Target pengelolaan sampah di PT Lintas Papua Mandiri

Semangat Ilham Merawat Lingkungan Lewat Bank SampahIlham menunjukkan paket sampah barang-barang bekas yang telah dikumpulkan. (IDN Times/Endy Langobelen)

Masing-masing item, memiliki target berbeda-beda. Untuk karton bekas, Ilham menargetkan 60 ton per bulan. Sedangkan botol-botol plastik ditargetkan satu ton dalam dua bulan. 

"Kalau kaleng-kaleng aluminium bekas, biasa kita target 15 ton setiap dua bulan. Sampai dengan saat ini, kami sudah mengirim sebanyak 30 kontainer sampah dari Timika ke Surabaya untuk didaur ulang," ungkapnya. 

Mendengar jumlah pengiriman yang disebut Ilham, tentunya bank sampah ini sudah cukup berkontribusi membantu Pemda Mimika mengurangi sampah yang menumpuk di TPA, dan juga telah mengurangi dampak kerusakan lingkungan Mimika dari cemaran sampah. 

"Kita harus kejar Adipura untuk Kabupaten Mimika,” kata Ilham, yang membuat kami kagum, lantaran bertahun-tahun Pemkab Mimika telah berupaya meraih penghargaan Adipura, namun hingga kini belum juga berhasil.

Impian Ilham patut diacungi jempol. Menurut Ilham, apa yang sedang dikerjakan hari ini pastinya akan terlihat hasilnya pada tahun-tahun mendatang.

4. Ilham sempat berpikir untuk berhenti karena tak menguntungkan

Semangat Ilham Merawat Lingkungan Lewat Bank SampahIlham bersama rekan komunitas peduli sampah. (IDN Times/Endy Langobelen)

Meski begitu, sesekali kerap terbesit di pikiran Ilham untuk berhenti dari usaha ini, karena kendala tanggungan biaya operasional yang dikeluarkan tak sebanding dengan keuntungan yang didapat. 

"Kami banyak keluarkan ongkos operasional dan juga biaya pengiriman. Kadang mereka yang terima di Surabaya itu heran dengan saya, karena saya sering rugi, tapi masih mau bergulat dengan sampah-sampah ini. Yah, saya pikir ini bukan tentang uang, tapi ini tentang masa depan lingkungan dan anak cucu," ujar dia. 

Sebagai pekerja mandiri, Ilham tentu sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat, untuk bersinergi bersama memberantas persoalan sampah di Mimika yang kian menggunung. 

"Yah, mungkin bisa kami dibantu lewat subsidi ongkos pengiriman begitu. Tapi itu masukan saja. Kalau didengar ya kita syukuri, tidak pun tetap kita syukuri," tuturnya.

Bagi Ilham persoalan sampah di Mimika dapat terselesaikan bila sinergitas antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat bisa saling mendukung untuk mencari solusi terbaik. 

"Kita harus bersinergi sama-sama, harus mengolah sampah-sampah ini dengan rasa cinta karena mengingat anak cucu kita yang nanti merasakan dampaknya. Masa depan mereka akan terpuruk dengan lingkungan yang kian memburuk seperti ini. Apalagi plastik ini kan susah terurai, plastik itu puluhan tahun baru terurai itu," tuturnya.

"Kalau dari awal saya ego, saya pasti tidak akan meneruskan ini karena tidak menguntungkan. Tapi kan kita pemerhati lingkungan ini. Kita harus rela, kerjakan saja demi anak cucu ke depannya," pungkas Ilham, optimistis.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya