Perusahaan AS Menang Lelang Ambil Alih Supermarket Morrisons

Tawaran masih membutuhkan persetujuan pemegang saham

Jakarta, IDN Times - Clayton, Dubilier & Rice (CD&R), sebuah perusahaan ekuitas swasta dari Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu (2/10/2021) berhasil memenangkan lelang pengambilalihan jaringan pasar swalayan asal Inggris Morrisons, dengan tawaran sebesar 7 miliar pound sterling (Rp135,3 triliun).

Morrisons merupakan jaringan pasar swalayan yang telah berusia 122 tahun dan merupakan yang terbesar keempat di Inggris berdasarkan pangsa pasar, setelah  Tesco, Sainsbury's, dan Asda.

1.  CD&R berhasil mengalahkan Fortress Investment Group

Melansir dari Sky News, dalam lelang ini CD&R berhasil mengalahkan sebuah konsorsium asal yang dipimpin oleh Fortress Investment Group milik Softbank, yang menawarkan 286 pence per saham, sementara CD&R menang dengan mengajukan 287 pence per saham, yang mewakili premi sekitar 61 persen dari harga penutupan saham perusahaan sebelum penawaran dilakukan.

Dewan Morrisons telah sepakat agar pemegang saham menerima tawaran baru pada pertemuan mereka pada 19 Oktober. Jika tawaran disetujui para pemegang saham, maka pengambilalihan yang dilakukan CD&R dapat diselesaikan pada akhir bulan. Tim penawaran CD&R dipelopori oleh mantan kepala eksekutif Tesco, Sir Terry Leahy, yang saat ini merupakan penasihat senior CD&R.

Nilai total penawaran akhir CD&R terhadap Morrisons,  jika termasuk utang, bernilai 9,8 miliar pound sterling (Rp189,4 triliun). Tawaran ini tidak dapat ditingkatkan kecuali ada penawar lainn yang muncul dengan harga yang lebih pasti.

Setelah tawaran disepakati, Joshua Pack mitra pengelola Fortress, memuji Morrisons sebagi bisnis yang luar biasa dan berharap perusahaan dan semua yang terlibat dengannya dapat berjalan baik di masa depan. Pack juga mengatakan Inggris Raya memiliki lingkungan Investasi yang menarik, dan akan terus melakukan mencari peluang untuk mengembangkan bisnis.

2. Tawaran sebelumnya CD&R kepada Morrisons ditolak

Baca Juga: 9,6 Ton Kopi Aceh Diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa

Pengambilalihan ini telah berlangsung sengit sejak Juni. Pada bulan Juli, CD&R memberikan penawaran senilai 5,5 miliar pound sterling (Rp106,3 triliun) ke Morrisons, tapi ditolak dengan alasan karena terlalu rendah dan dianggap meremehkan bisnis Morrisons. Pengambilalihan ini akhinya pindah ke lelang setelah tidak ada penawar yang menyatakan penawaran akhir.

Melansir dari BBC, sebelum CD&R memenangi lelang ini, perusahaan itu pernah mengatakan bahwa mereka mengakui sejarah dan budaya di Morrisons, yang dianggap sebagai warisan kuat dalam bisnis Morrisons sebagai pasar swalayan bahan makanan. 

Ketua Morrisons Andrew Higginson dan pimpinan operasi Morrisons Trevor Strain, keduanya pernah bekerja dengan Sir Terry saat masih bekerja di Tesco. Higginson menyampaikan tawaran kepada kepada Morrisons itu nilainnya sangat bagus untuk para pemegang saham. Higginson juga mengatakan CD&R merupakan peruasahaan yang kuat dalam mengembangkan dan menumbuhkan bisnis tempat mereka berinvestasi.

Sir Terry setelah kesepakatan lelang ini menyampaikan akan menantikan persetujuan pemegang saham atas kesepakatan itu, dia mengatakan yakin dengan bisnis yang dijalankan Morrisons.

Dengan kesepakatan ini Morrisons dapat menjadi jaringan pasar swalayan Inggris kedua dalam setahun yang diakuisisi oleh ekuitas swasta, setelah Asda diakusisi pada bulan Februari 2021. Sir Terry juga diketahui telah menyarankan CD&R untuk mengakuisisi jaringan ritel B&M, dengan perkiraan keuntungan yang dicapai hingga 1 miliar pound sterling (Rp19,3 triliun) ketika perusahaan itu dijual.

3. CD&R mendukung gaji bonus yang diterapkan Morrisons

Perusahaan AS Menang Lelang Ambil Alih Supermarket MorrisonsPotret toko Morrisons. (Instagram.com/morrisons)

Melansir dari The Guardian, CD&R telah berjanji kantor pusat Morrisons akan tetap berada di Bradford dan tidak ada rencana untuk menjual tanah tokonya untuk mendapatkan keuntuangan. Perusahaan ekuitas itu juga berjanji untuk mendukung upah bonus Morrisons baru-baru ini yang setidaknya 10 pound sterling per jam untuk semua semua kolega di toko dan lokasi manufaktur.

Perusahaan itu dilaporkan pada pertengahan September telah mencapai kesepakatan dengan wali pensiun untuk memberikan keamanan dan dukungan tambahan untuk skema 53.600 staf. Fortress sehari sebelum lelang dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan wali pensiun untuk meraih kesepakatan serupa menjelang pelelangan.

Serikat pekerja dan politisi telah cemas dengan gelombang pengambilalihan perusahaan Inggris oleh ekuitas swasta, yang saat ini sedang menghadapi kekhawatiran akan kehilangan kepemilikan properti, pembayaran utang, dan kondisi pekerja akan memburuk.

Inggris telah terpukul keras oleh pandemik dan perdagangan pasca Brexit. Permasalahan itu telah dirasakan oleh Morrisons yang mengalami penurunan 43 persen laba dalam keuntungan setengah tahun, karena dampak COVID-19 dan kenaikan harga dan kekurangan produk di tengah ketegangan saat ini pada rantai pasokan.

Morrisons saat ini mempekerjakan sekitar 120 ribu staf di Inggris Raya, termasuk pekerja di 497 toko swalayannya, serta pabrik, peternakan, dan pukat ikan milik perusahaan.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Donor Vaksin COVID-19 Terbesar di Dunia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya