Romo Benny Sebut Sosok Yudian Wahyudi Dibutuhkan BPIP 

Yudian seorang kiai dan lulusan S3 Harvard University

Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi, dilantik menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini, Rabu (5/2), di Istana Negara, Jakarta.

Staf BPIP Antonius Benny Susetyo yang akrab disapa Romo Benny menilai, sosok Yudian sangat tepat untuk memimpin BPIP, karena Yudian merupakan tokoh yang sangat istimewa, dan BPIP butuh figur pemimpin baru yang visioner dan energik.

Baca Juga: Jokowi Lantik Rektor UIN Sunan Kalijaga Jadi Kepala BPIP Sore Ini

1. Yudian sosok spesial dan juga kontroversial, salah satu kebijakannya melarang pemakaian cadar di kampus UIN

Romo Benny Sebut Sosok Yudian Wahyudi Dibutuhkan BPIP Ilustrasi Cadar (IDN Times/Arief Rahmat)

Romo Benny mengungkapkan, Yudian merupakan sosok spesial dan juga kontroversial.  Dia mencontohkan, kebijakan Yudian yang akan melarang pemakaian cadar di kampus UIN.

"Beliau merupakan sosok yang spesial, sosok yang memiliki kemampuan akademis dan latar belakang keilmuan dan kepakaran," tambahnya.

Selain menjadi Rektor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian juga merupakan lulusan S3 Harvard University, dan memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh politik nasional, meskipun dia tidak memiliki latar belakang dari partai politik.

2. Yudian dinilai akan mampu memberikan inspirasi dan menunjukkan Pancasila dan agama bisa bekerja sama

Romo Benny Sebut Sosok Yudian Wahyudi Dibutuhkan BPIP Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny (Dok. Romo Benny)

Romo Benny juga menyebut, Yudian merupakan figur seorang kiai, karena memiliki darah kiai. Tak hanya itu, ia juga seorang alumni Pondok Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur.

Dengan latar belakangnya ini, Yudian dinilai akan mampu memberikan inspirasi dan menunjukkan bahwa Pancasila dan agama bisa bekerja sama untuk kesejahteraan masyarakat.

"Pancasila aktual konteksnya, bagaimanapun bisa berdialog dengan agama. Semakin menghayati nilai kemanusiaan, keadilan, persatuan, kita dapat mengaktualisasikan nilai agama," papar Romo Benny.

3. Penunjukan Yudian sebagai Ketua BPIP sudah dipertimbangkan dengan matang

Romo Benny Sebut Sosok Yudian Wahyudi Dibutuhkan BPIP Pelantikan Kepala BPIP di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 5 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sosok Yudian juga diyakini dapat lebih bijak dalam memimpin BPIP. Sebab, Yudian bukan lagi seorang akademisi, tetapi sebagai negarawan dan ulama.

Romo Benny meyakini, sejumlah pertimbangan pasti sudah dilakukan dengan matang dan bijak dalam penunjukan Yudian. Tim yang menilai juga pasti melihat ada banyak hal positif dari Yudian yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda organisasi BPIP.

"Setiap orang tidak sempurna, tapi kita memberikan kesempatan kepada beliau untuk membawa BPIP kepada kiprahnya, bagimana Pancasila mampu menembus jantung anak muda dan menjadi roh kebijakan publik," tambahnya.

Baca Juga: Rektor UIN Suka Jadi Ketua BPIP, Ini Alasan Penunjukkannya 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya