Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019

Bagir Manan pernah jadi ketua MA dan Dewan Pers

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat capres dan cawapres 17 Januari mendatang, di Hotel Bidakara, Jakarta. Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan jadi panelis dalam debat perdana itu.

Manan ditunjuk jadi panelis bersama lima orang lainnya, yakni Margarito Kamis, Bivitria Susanti, Ahmad Taufan Damanik, Agus Rahardjo, dan Hikmahanto Juwana. Mereka akan bertugas melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.  

Bagir Manan tercatat sebagai panelis paling senior di debat capres 2019, dengan usia 77 tahun. Untuk mengenal lebih jauh tentang Bagir Manan, berikut profilnya:

Baca Juga: Bagir Manan: Pers Bisa Jadi Korban Undang-undang MD3

1. Menuntut ilmu hukum di Kota Kembang dan hijrah ke Amerika Serikat

Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019Doc. Bagir Manan

Bagir Manan lahir di Lampung, 6 Oktober 1941. Di tempat ini, dia juga menuntut ilmu dari sekolah dasar sampai menengah atas. Setamat sekolah menengah atas, Bagir merantau ke Kota Kembang untuk melanjutkan studi di Universitas Padjajaran dengan mengambil jurusan hukum.

Ia lalu kembali hijrah, namun kali ini ke luar negeri, tepatnya ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan program pascasarjananya di Southern Methodist University Law School, Dallas, Texas.

Setelah meraih gelar doktor di Negeri Paman Sam, Bagir pun mengakhiri gelar S3-nya di almamater lama, Universitas Padjajaran.

2. Aktif sebagai dosen, Bagir Manan juga pernah jadi anggota dewan

Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019Antara Foto/Rivan Awal Lingga

Bagir Manan merupakan dosen aktif dipelbagai perguruan tinggi. Bahkan ia juga pernah menjadi Rektor di Universitas Islam Bandung (Unisba) medio 2000-an.

Di luar profesinya sebagai dosen, Bagir juga pernah aktif sebagai politikus. Ia pernah menjadi anggota legislatif Kota Bandung periode 1968-1971. Namun, hal itu tak bertahan lama, ia hanya menjabat sebagai anggota DPRD selama satu periode saja.

Selain itu, Bagir juga tercatat pernah menjabat sebagai staf ahli Menteri Kehakiman pada 1974. Kariernya di dunia eksekutif ini berlanjut setelah ia diangkat menjadi dirjen Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman.

3. Terpilih jadi ketua Mahkamah Agung 2 periode

Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019Antara FOTO/Reno Esnir

Bagir Manan mencapai puncak kariernya setelah terpilih menjadi ketua Mahkamah Agung (MA) pada 2001-2006. Setelah masa jabatannya berakhir pada 18 Mei 2006, Bagir kembali dicalonkan untuk menjadi ketua pada periode berikutnya.

Bagir kemudian kembali terpilih sebagai ketua MA untuk periode 2006-2011. Namun, ia tak menyelesaikan masa jabatannya ini karena harus pensiun. Bagir terbentur Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 yang menyebutkan, pemberhentian pegawai negeri sipil berlaku terhitung hingga akhir bulan.

4. Aktif menyuarakan kebebasan pers, Bagir Manan terpilih jadi Ketua Dewan Pers

Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

Alih-alih istirahat setelah pensiun dari MA, Bagir malah kembali aktif di organisasi. Ia lolos seleksi dan terpilih sebagai Ketua Dewan Pers selama dua periode. Pertama ia menjabat pada periode 2010-2013 dan 2013-2016.

Sejak menjadi ketua MA, Bagir Manan memang selalu menyuarakan kebebasan pers. Ia tak mau kemerdekaan pers terpasung dan mematikan demokrasi.

5. Bagir Manan dapat penghargaan dari kampusnya, Southern Methodist University Dedman School Of Law

Bagir Manan, Panelis Paling Senior di Debat Capres 2019Antara Foto/Rivan Awal Lingga

Bagir Manan juga tercatat pernah mendapat penghargaan dari almamater kampusnya saat menjalani kuliah pascasarjana.

Ia mendapatkan penghargaan Distinguished Alumni Award, Southern Methodist University Dedman School Of Law, Texas, Amerika Serikat.

Baca Juga: Debat Capres Perdana Kian Dekat, Bagaimana Aturan Mainnya?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya