Gubernur Sulsel Lakukan Inovasi untuk Menyederhanakan Birokrasi

Birokrasi yang mudah akan mendatangkan investor yang banyak

Jakarta, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, sudah genap menyelesaikan tugas 100 hari kerja pertama memimpin provinsinya sejak dilantik pada 5 September 2018 lalu. Selama 100 hari pertama memimpin Sulsel, Nurdin berusaha menyelesaikan berbagai program kerjanya dan terus melakukan inovasi untuk mengembangkan wilayahnya.

Ia mencontohkan bahwa Sulsel tengah mencoba menggenjot bidang infrastruktur. Hanya saja, hal itu tak bisa dilakukan dengan mudah. Terlebih, infrastruktur membutuhkan sekali anggaran yang cukup besar.

1. Nurdin ingin memudahkan investor masuk Sulsel

Gubernur Sulsel Lakukan Inovasi untuk Menyederhanakan BirokrasiIDN Times/Galih Panji

Untuk merangsang investor agar tertarik masuk ke Sulsel, pemerintah daerah di bawah Nurdin mencoba melakukan inovasi dengan cara berusaha untuk bagaimana menyederhanakan birokrasi. Menurutnya, hal itu agar wilayahnya bisa memudahkan investor untuk masuk.

“Birokrasi yang mudah akan memberi kepastian pada investor. Kita tahu Indonesia dikenal sebagai negara dengan birokrasi panjang dan mahal, untung pemerintahan terakhir sudah mulai menyederhanakannya. Saya ingin Sulsel punya terobosan,” kata Nurdin saat mengisi acara Suara Millenial di kantor IDN Times, Palmerah Utara, Jakarta (10/1).

Baca Juga: Boyong Bupati ke Jepang, Gubernur Sulsel Ingin Wujudkan 4 Obsesi Ini

2. Nurdin melakukan inovasi dengan penyederhanaan izin

Gubernur Sulsel Lakukan Inovasi untuk Menyederhanakan BirokrasiIDN Times/Panji Galih

Pria berusia 55 tahun itu mengungkapkan, salah satu contoh inovasinya adalah dengan penyederhanaan izin, misalnya dari yang memakan waktu seminggu bisa lebih cepat menjadi tiga hari, atau bisa lebih cepat. Hal itu bisa mempermudah peningkatan ekonomi, termasuk dalam hal ekspor barang.

"Bagaimana kita menjadikan lembaga kita yang berintegritas. Di wilayah timur, selalu memiliki hambatan jika mau mengekspor atau investasi kita tak bisa direct, karena produk kita harus masuk Surabaya dulu. Biaya yang dikeluarkan jadi lebih mahal," kata dia.

3. Kebijakan bea cukai memudahkan pelaku investasi

Gubernur Sulsel Lakukan Inovasi untuk Menyederhanakan BirokrasiIDN Times/Panji Galih

Tapi, sekarang ekspor Kawasan Timur Indonesia (KTI) sudah melakukan inovasi dengan mengeluarkan kebijakan melalui fasilitas kepabeanan yang memberikan insentif fiskal kepada perusahaan yang berorientasi ekspor berupa pembebasan Bea Masuk.

"Yang lebih menggembirakan bahwa kita sudah melakukan inovasi seperti izin ekspor karantina kepabean untuk mendukung kemudahan pelaku usaha melakukan kegiatan investasi dan ekspor-impor," ujarnya.

Seperti diketahui, Bea Cukai telah melakukan percepatan perizinan dengan cara menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.04/2018. Jadi, perizinan kepabeanan, izin prinsip TPB dari 10 hari kerja, jauh lebih cepat jadi 1 jam dilakukan secara daring.

Baca Juga: Mengintip Kemeriahan Prosesi Mappacci Putra Gubernur Sulsel  

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya