Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde Baru

Rumah Gerakan 98 curiga ada yang ingin bangkitkan orde baru

Jakarta, IDN Times - Ratusan orang berpakaian hitam kompak meneriakan yel-yel, "Hidup rakyat, hidup mahasiswa, lawan Orde Baru" menyahut pekik Ketua Rumah Gerakan 98, Bernard AM Haloho, saat mengawali sambutannya di Gedung Joang '45, Jakarta pada Minggu (16/12).

Di gedung bersejarah tersebut, kelompok massa yang menamakan diri sebagai Rumah Gerakan 98, mendeklarasikan Gerakan Lawan Orde Baru. Gerakan ini sebagai bentuk penolakan kembalinya kejayaan Orde Baru.

Baca Juga: Prabowo Kenang Masa Jaya Militer Saat Orde Baru

1. Rumah Gerakan 98 curigai ada yang memanfaatkan Pilpres untuk bangkitkan Orde Baru

Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde BaruIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Bernard mengungkapkan, gerakan ini dideklarasikan karena ada pihak-pihak yang ingin mencoba membangkitkan kembali laju Orde Baru. Menurutnya, mereka sengaja memanfaatkan momentum Pilpres untuk masuk kembali ke pemerintahan.

"Oleh sebab itu, masyarakat harus kembali disegarkan ingatannya mengenai kekejaman Orde Baru dan Soeharto. Jangan sampai kita diajak untuk kembali memutar jarum jam sejarah,” kata Bernard.

2. Gerakan untuk melawan tokoh yang memiliki nilai atau terlibat Orde Baru

Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde BaruIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Ia menambahkan, deklarasi ini tak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden yang akan digelar tahun depan. Ia pun menegaskan, tak mendukung atau memberi keuntungan kepada salah satu pihak.

"Ini tak ada kaitannya dengan momentum Pemilu 2019. Kami hanya concern untuk melawan tokoh yang memiliki nilai atau terlibat dengan Orde Baru, dan berpotensi memegang jabatan formal tertinggi di Republik ini. Maka kami tentunya akan bersikap tegas untuk menolak itu. Kami menolak calon presiden (Prabowo Subianto)," tegas politikus Partai Golkar tersebut.

"Kami tak ada urusan untuk coblos-mencoblos, kami hanya mengkampanyekan melawan dan menolak Orde Baru," sambungnya.

3. Prabowo dianggap bertangungjawab atas kasus pelanggaran HAM 1998

Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde BaruIDN Times

Capres Prabowo sendiri sering dikaitkan dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), yakni kasus hilangnya sejumlah aktivis politik yang terjadi dalam tragedi 1998 lalu. Ia sering dikaitkan dengan kasus tersebut karena dianggap terlibat.

Hal itu diperkuat dengan hasil sidang (Dewan Kehormatan Perwira) yaitu menjatuhkan sanksi administrasi berupa pemberhentian Prabowo dari dinas kemiliteran.

4. Bernard akan masifkan kampanye lawan Orde Baru ke berbagai daerah

Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde BaruIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Lebih jauh, Bernard sudah merencanakan kampanye lawan Orde Baru ini dan akan dimasifkan ke berbagai daerah. Dalam waktu dekat dia akan mengunjungi Banten, Bandung, Medan, Makassar untuk kegiatan tersebut.

Ia pun sengaja menyasar kaum millennials dalam kampanye nanti. Kata Bernard, anak-anak muda mesti tahu bahwa kejadian saat masa Reformasi itu tindakan yang melanggar hak asasi manusia.

"Kami akan terus mengagendakan kegiatan ini. Dan, kami menyuarakan di semua lini dan tempat. Kami sampaikan ini untuk millennials bahwa orde baru berbahaya," kata Bernard.

5. Rumah Gerakan 98 tegaskan konsisten melawan bangkitnya Orde Baru

Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde BaruIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Organisasi Rumah Gerakan 98 sendiri adalah wadah berkumpulnya aktivis yang memiliki spirit perjuangan gerakan 98, dan diisi oleh orang-orang yang dulu bersama-sama menurunkan rezim Soeharto.

Mereka kali ini turun kembali untuk menghentikan kemungkinan bangkitnya rezim Orde Baru.

"Hari ini Rumah Gerakan 98 dengan tegas sikapnya. Rumah eks aktivis Gerakan 98 tetap konsisten melawan Orde Baru," tukasnya.

Baca Juga: Titiek Ingin Indonesia Kembali ke Orde Baru, Begini Kata Kubu Jokowi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya