Tolak Minta Maaf ke Jokowi, Bahar bin Smith Pilih Membusuk di Penjara

Simak alasan Bahar

Jakarta, IDN Times - Bahar bin Smith melakukan orasi saat tampil di atas panggung dalam reuni akbar 212 yang digelar di Lapangan Monas, Minggu (21/2). Ia juga kembali menyebutkan nama Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dalam orasinya tersebut sebelum acara selesai.

Bahar mengungkapkan, alasanya kembali menyebut nama calon presiden petahana itu. Kata Bahar, Jokowi telah mengkhianati bangsa Indonesia. 

"Ketika aksi 411, para ulama, habib, dan massa meminta penegakan hukum seadil-adilnya pada penista agama, yang terjadi sebaliknya. Ulama, Habib, santri dan lainnya yang ingin menemui presiden, malah dihalau dengan gas air mata. Lalu presidennya kabur," kata Bahar dengan nada yang berapi-api.

Ia pun enggan untuk meminta maaf terkait ceramahnya yang menyebut 'Jokowi kayaknya banci' hingga 'Jokowi haid'. Ia malah berkata siap jika memang harus mendekam di balik jeruji.

"Saya lebih baik membusuk di penjara daripada mesti minta maaf," ujar pria berusia 33 tahun tersebut.

Dalam orasinya, ia juga menyinggung mengenai rakyat yang semakin kesulitan. Tapi, sebaliknya para pemimpin justru hidup lebih baik dan tak melihat rakyatnya.

Sebelumnya, Bahar sendiri sudah dilaporkan oleh tim sukses pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ia dituntut untuk meminta maaf atas ucapannya terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Karena ceramahnya tersebut, Bahar bin Smith juga dilaporkan ke polisi oleh Jokowi Mania dan Cyber Indonesia. Dia telah dicekal ke luar negeri terhitung 1 Desember 2018.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pencekalan itu sesuai surat dari Bareskrim Polri tertanggal 1 Desember 2018 ke Dirjen Imigrasi.

Baca Juga: Rizieq: Haram Pilih Calon dari Partai Pendukung Penista Agama

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya