Maling Bobol Kantor DPC NasDem di Bekasi, Dokumen Partai Ikut Raib
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekasi, IDN Times - Komplotan maling berhasil membobol Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem Bekasi Utara, yang berlokasi di Ruko Saung Bambu, Jalan Lingkar Utara, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Ketua DPC NasDem Bekasi Utara, Aldo Sirait, menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (1/2/2023) sekira pukul 00.12 WIB. Dia mengatakan pelaku diduga berjumlah tiga orang.
"Kejadian pukul 00.12 WIB. Pelaku terekam dari CCTV punya ruko sebelah, ada dua sampai tiga orang," katanya kepada wartawan, Rabu.
Peristiwa tersebut diketahui pada pagi hari oleh petugas kebersihan kantor Partai NasDem.
Baca Juga: Kesimpulan Pertemuan Airlangga-Surya Paloh: Bersyukur kepada Allah
1. Pelaku masuk dari lantai dua
Aldo menceritakan, Polda Metro Jaya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Diduga pelaku masuk dari lantai dua dengan memanjat tembok gedung yang ada di sebelah kantor DPC.
"Menurut anjing pelacak, maling masuk dari depan pabrik, jadi masuk ke gerbangnya dulu baru loncat kesini," katanya.
Aldo mengatakan, pelaku menggeledah lantai satu dan lantai dua kantor DPC NasDem tersebut. "Semua diacak-acak, diacak adul semua. Kita tidak tau apa motivasinya," jelasnya.
2. Berkas partai ikut dibawa pelaku
Akibat peristiwa tersebut, kantor DPC NasDem kehilangan uang senilai ratusan juta rupiah, Ipad, handphone, dan tiga buah laptop berisi dokumen penting partai.
"Yang hilang ada tiga unit laptop, Ipad, dan handphone, uang tunai setelah olah TKP tadi ketahuan," kata Aldo.
Pelaku juga sempat merusak dua CCTV yang terdapat di depan kantor partai tersebut.
Baca Juga: Nasdem Usung Anies, PKS DKI: Semoga Partai Lain Menyusul
3. Persaingan politik
Sementara, Ketua DPD NasDem Kota Bekasi, Aji Ali Sabana, menduga peristiwa pencurian di kantor DPC Bekasi Utara merupakan teror ke partainya, lantaran tiga laptop yang dicuri berisi dokumen penting partai.
"Saya pikir kejadian ini berindikasi teror ke partai, kenapa seperti itu, karena ada beberapa data-data yang diambil di dalam laptop," ujar dia.