Siti Aisyah Bebas, Sandiaga Minta Kasusnya Jangan Dibawa ke Politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jembrana, IDN Times - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno kembali mengunjungi Bali pada Selasa (12/3) siang.
Wakil dari Prabowo Subianto ini mengunjungi wilayah paling Barat Pulau Bali, yaitu Kabupaten Jembrana.
Dalam kunjungannya, Sandiaga sempat berkomentar soal bebasnya Siti Aisyah dari dakwaan hukuman mati yang menjeratnya di pengadilan Malaysia.
1. Bersyukur Siti Aisyah bebas dari hukuman mati di Malaysia
Pada kunjungannya tersebut, Sandiaga mengaku merasa bersyukur atas pembatalan tuntutan hukuman mati Siti Aisyah, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Serang, Banten. Aisyah diketahui bebas dari tuntutan hukuman mati dengan tuduhan pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Pertama-tama bersyukur Siti Aisyah, Alhamdulilah bisa terbebaskan dicabut tuntutannya," katanya di Jembrana, Selasa (12/3) siang.
2. Kasus Aisyah dijadikan pengingat bahwa pemerintah harus menciptakan lapangan kerja
Sandiaga lantas menyinggung terkait tanggung jawab pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduknya. Untuk itu, kasus Aisyah yang bekerja di Malaysia dan terjerat hukum tersebut dijadikan sebagai pengingat.
"Ini reminder bahwa Indonesia harus menciptakan lapangan kerja untuk Siti-siti yang lain," tambahnya.
Editor’s picks
3. Jika lapangan kerja banyak, penduduk Indonesia tak perlu jadi TKI
Menurut Sandi, jika lapangan kerja tercipta, tak akan ada penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri. Jadi jika lapangan kerja banyak, maka penduduk punya pilihan untuk bekerja di dalam atau luar negeri.
Meski demikian, ia tak ingin kasus Aisyah ini digunakan untuk saling menyalahkan. Ia juga turut mengapresiasi atas bebasnya Aisyah. Harapannya, ia kembali menekankan ada lebih banyak lagi menciptakan lapangan pekerjaan.
"Karena kalau Siti Aisyah ada lapangan kerja (di Indonesia) misalnya dekat sama keluarganya, daripada keluar (negeri) dan tersangkut masalah hukum," ujarnya.
4. Kasus Aisyah minta tak dibawa ke politik
Selain itu, Sandi juga berharap kasus Aisyah ini tidak disangkutpautkan dengan politik. Sebab hal serupa juga pernah dilakukan oleh Prabowo Subianto tahun 2015 silam saat membebaskan TKW Wilfrida Soik. Saat itu Soik diancam hukuman mati oleh Malaysia karena membunuh majikannya. Jadi hal ini merupakan tanggung jawab bersama.
"Saya enggak mau ngomong ke politik. Kebetulan sama kayak pak Prabowo bilang Wildirda. Pak Prabowo sudah melakukan, pemerintah sudah melakukan ini, tanggung jawab bersama," katanya.
Baca Juga: Bebas dari Hukuman Mati, Kenapa Siti Aisyah Bisa Didakwa Lagi?