[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di Bali

Bukan cuma umat Buddha dan Konghucu yang ke vihara

Denpasar, IDN Times - Ribuan umat Tri Dharma nampak melakukan persembahyangan di Vihara Satya Dharma, Jalan Raya Benoa, Selasa (5/2). Mereka merayakan tahun baru Imlek 5270 dengan shio Babi Emas.

1. Ribuan umat sembahyang, termasuk umat Hindu

[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Saat IDN Times mengunjungi Vihara ini, nampak masyarakat yang datang bergantian melakukan persembahyangan. Menariknya, tak hanya umat Konghucu dan Buddha saja yang ikut berdoa. Namun umat Hindu juga nampak berdatangan untuk mengikuti persembahyangan.

Darvin, Ketua Pelaksana Harian Vihara, mengatakan vihara mulai ramai didatangi sejak malam (4/2) pukul 24.00 Wita. Ratusan umat berdatangan untuk sembahyang hingga pukul 03.00 Wita dini hari. Persembahyangan kembali ramai sekitar pukul 07.00 Wita dan diperkirakan berlangsung hingga malam.

"Kalau dari pantauan kami, sekarang sudah ribuan yang melakukan sembahyang," katanya saat ditemui, Selasa (5/2) siang.

2. Didatangi beragam umat Buddha, Konghucu dan Hindu

[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Ia menjelaskan, vihara ini didatangi mulai umat Buddha, Konghucu, hingga Hindu. Menurutnya, hal tersebut sudah terjadi sejak dibangunnya vihara ini. Mereka kebanyakan berasal dari Denpasar. Ada juga yang berasal dari luar daerah seperti Bangli, Buleleng, hingga Karangasem.

"Sudah biasa memang, untuk tata cara sembahyang disesuaikan dengan tata cara mereka (Umat Hindu) seperti bawa canang," jelasnya.

3. Ramai didatangi wisatawan asing asal Tiongkok

[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Vihara juga nampak dikunjungi oleh wisatawan asing asal Tiongkok yang sedang berkunjung ke Bali. Menurutnya sudah ada ratusan yang datang sejak pagi.

Sementara itu terkait Shio Babi Emas, ia menjelaskan maknanya adalah sebagai kemakmuran. Untuk itu, pada tahun ini diharapkan semua umat mendapatkan kesehatan, kemakmuran dan kesejahteraan.

4. Dibangun para nelayan

[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di BaliPerayaan Imlek di Denpasar

Ia lalu menjelaskan proses pembangunan vihara terbesar di Bali ini. Vihara ini mulai dibangun sejak 20 tahun silam. Bermula dari ratusan perantau yang berprofesi sebagai nelayan ingin memiliki tempat ibadah dekat dengan tempat kerjanya.

Setelah melalui berbagai pembahasan, dibangunlah vihara di dekat Pelabuhan Benoa. Awalnya bangunan ini hanya terdiri dari satu vihara saja. Namun seiring berjalannya waktu, dibangunlah gedung lain di tanah seluas 88 are ini.

"Kebanyakan dari kami nelayan. kami butuh tempat pemujaan, keselamatan kapal dan anak buah kapal kami. Dengan demikian tiap kali kami berangkat kerja sembahyang dulu dan pulang pun demikian," jelasnya.

Baca Juga: Stop Gunakan Sound System saat Mengarak Ogoh-ogoh!

5. Ada patung Dewi Kwan Im setinggi 18 meter

[Foto] Balutan Toleransi dalam Perayaan Imlek di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Menariknya, vihara ini ternyata juga ramai dikunjungi wisatawan asing. Pihaknya lantas membangun patung Dewi Kwan Im setinggi 18 meter pada 2017 lalu.

"Dari pembangunan vihara sampai selesai membutuhkan enam tahun," tutupnya.

Baca Juga: [Foto] Unik, Pedagang Pasar di Denpasar Ritual Barongsai Jelang Imlek

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya