Jadi Langganan Banjir, Warga Lamongan Pilih Bongkar dan Pindah Rumah

Pemkab Lamongan minta pemerintah pusat ikut membantu

Lamongan, IDN Times - Supriyadi (70), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan terpaksa membongkar rumah yang sudah ia tempati selama puluhan tahun. Ia terpaksa melakukan itu karena khawatir rumahnya hanyut terbawa derasnya arus Sungai Bengawan Solo. Terlebih, bangunan itu sudah menjadi langganan banjir tiap tahun. 

Kondisi rumah Supriyadi yang terbuat dari kayu tersebut sendiri sangatlah memprihatinkan. Pasalnya, pondasi rumah miliknya, sudah dalam keadaan menggantung di bibir Sungai Bengawan Solo.

 1. Bangun rumah baru di lokasi yang aman dari banjir  

Jadi Langganan Banjir, Warga Lamongan Pilih Bongkar dan Pindah RumahRumah warga Lamongan dibongkar karena khawatir terbawa arus sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Kondisi rumah Supriyadi bisa saja tambah parah andai sungai Bengawan Solo meluap dan arusnya semakin deras. Jika itu terjadi, bukan tak mungkin pondasi rumahnya tergerus air. Saat ini, Supriyadi telah membangun rumah baru di lokasi yang lebih aman dari terjangan banjir dan tanah longsor. 

"Terpaksa saya bongkar, karena takut tiba-tiba rumah saya hanyut terbawa arus sungai," kata Supriyadi kepada IDN Times, di sela-sela membongkar rumahnya, Sabtu (19/12/2020).

2. Setiap tahunnya rumah Supriyadi kebanjiran 

Jadi Langganan Banjir, Warga Lamongan Pilih Bongkar dan Pindah RumahRumah warga Lamongan dibongkar karena khawatir terbawa arus sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Supriyadi mengaku bahwa rumahnya menjadi langganan banjir tiap tahun. Saat kondisi itu terjadi, ia dan keluarganya pun terpaksa mengungsi ke tanggul. Mereka biasanya mendirikan tenda dan tinggal berhari-hari di tenda pengungsian sampai air Sungai Bengawan Solo surut.

"Kalau berapa kali kebanjiran ya tidak bisa dihitung mas, banyak. Kalau di daerah ini kebanjiran ya pada mengungsi semua, karena banjirnya hampir dua meter lebih," jelasnya. 

3. Warga RT 05 berharap direlokasi ke tempat yang lebih aman

Jadi Langganan Banjir, Warga Lamongan Pilih Bongkar dan Pindah RumahRumah warga Lamongan dibongkar karena khawatir terbawa arus sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Tak hanya Supriyadi, banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Solo juga dirasakan Musti (51). Warga Pesanggrahan ini mengaku takut jika terjadi banjir dan berharap pemerintah Lamongan memperbaiki bantaran sungai yang terus mengalami longsor.

"Kalau banjir ya total tidak bisa apa-apa mas. Saya berharap sekali pemerintah bisa merelokasi semua warga yang tinggal di RT 05 dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 42," harapnya.

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, 6 Desa di Gresik Masih Terendam Banjir

4. Pemkab mengaku tak bisa berbuat banyak, harapkan campur tangan pemerintah pusat

Jadi Langganan Banjir, Warga Lamongan Pilih Bongkar dan Pindah RumahRumah warga Lamongan dibongkar karena khawatir terbawa arus sungai Bengawan Solo. IDN Times/Imron

Sementara Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Lamongan Arif Bachtiar, saat dihubungi mengatakan, pemerintah Lamongan sudah berusaha mengantisipasi banjir yang setiap tahunnya terjadi, seperti penyediaan pompa air di Kecamatan Babat, menambah pintu bendungan di Desa Pelang. 

"Upaya kita memang sudah maksimal, karena memang sungai Bengawan Solo ini menghubungkan beberapa kabupaten. Paling tidak ada campur tangan pemerintah pusat dan tahun ini memang anggaran penanggulangan bencana ada tapi tidak sebesar tahun lalu karena berbarengan dengan pandemik COVID-19," pungkasnya.

Baca Juga: Rekapitulasi Pilkada Lamongan, CEO Persela Unggul dengan 42,54 Persen 

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya