Pandemik COVID-19 Tak Pengaruhi Pengusaha Kerupuk Asal Lamongan

Berharap dapat bantuan mesin potong kerupuk dari pemerintah

Lamongan, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang mewabah di Indonesia membuat sejumlah pengusaha terkena imbasnya. Tak sedikit pula, pelaku usaha terpaksa mengurangi jumlah produksi, bahkan sampai gulung tikar. 

Namun, di tengah merebaknya wabah, pengusaha kerupuk rumahan justru tak terdampak. Karmi misalnya, perempuan 40 tahun asal Desa Durikulon, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan itu mengaku tak terimbas sama sekali.

1. Sehari bisa habiskan tepung 7 kilogram

Pandemik COVID-19 Tak Pengaruhi Pengusaha Kerupuk Asal LamonganPengusaha kerupuk asin asal Lamongan. IDN Times/Imron
Karmi mengaku sehari bisa menghabiskan 7 kilogram tepung untuk kerupuk. Jumlah itu sama dengan yang ia gunakan sebelum pandemik mewabah. "Gak terpengaruh, mau ada corona atau bukan produksi kerupuk rumahan kami tetap berjalan seperti sebelum terjadi corona," kata Karmi, Sabtu (21/11/2020).
 
Kerupuk buatan Karmi, biasanya dijual di pasar Kriyek di Desa Centini, Laren. Selain itu, Karmi juga melayani pemesanan dari sejumlah warga yang langsung datang ke rumahnya.

2. Ingin meningkatkan produksi tapi terkendala alat

Pandemik COVID-19 Tak Pengaruhi Pengusaha Kerupuk Asal LamonganPengusaha kerupuk asin asal Lamongan. IDN Times/Imron
Di tengah pandemik, Karmi mengatakan bahwa permintaan juga tak berkurang, bahkan terkadang meningkat. Sayangnya, ia tak bisa memenuhinya. Sebenarnya, ia mengaku ingin menambah jumlah produksinya menjadi 20-25 kilogram per hari. Sayang, ia karena terkendala alat pemotong kerupuk.
 
"Ya pengin produksi banyak, tapi kendalanya tidak punya mesin. Sedangkan kerupuk yang kita jual ini saja masih kita potong mengunakan pisau dapur. Harapan saya kalau bisa pemerintah Lamongan membantu, biaya permodalan dan mesin pemotong kerupuk," harapannya.

3. Masih menggunakan cara tradisional

Pandemik COVID-19 Tak Pengaruhi Pengusaha Kerupuk Asal LamonganPengusaha kerupuk asin asal Lamongan. IDN Times/Imron
Usaha pembuatan kerupuk rumahan yang sudah digeluti Karmi sejak lima tahun lalu ini, sudah memiliki puluhan pelanggan. Padahal, ia masih mengunakan cara tradisional, yakni digoreng mengunakan kayu bakar.
 
Sebelumnya, Karmi hanya menjual kerupuk mentah yang belum digoreng selama hampir 2 tahun. Namun, karena permintaan kerupuk matang banyak, ia kemudian menjual kerupuk yang sudah digoreng.
 
"Kalau keuntungannya sama saja. Untuk kendala usaha baik sebelum adanya virus corona, hanya keterbatasan modal dan tidak adanya mesin pemotong kerupuk," tungkasnya

Baca Juga: Absen Rapat Paripurna, Anggota DPRD Lamongan Malah Ikut Kampanye

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya