Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan  Diusulkan Jadi Warisan Budaya

Kapal dibuat nelayan lokal secara otodidak

Lamongan, IDN Times - Perahu Ijon-ijon khas Kabupaten Lamongan kini diusulkan oleh pemerintah setempat untuk ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH). Perahu yang dibuat oleh para nelayan Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran tersebut sudah diproduksi oleh nelayan lokal secara turun-temurun.

1. Perahu ini memiliki banyak fungsi saat melaut

Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan  Diusulkan Jadi Warisan BudayaPerahu Ijon-ijon yang dibuat oleh nelayan Lamongan. Dok Humas Pemkab Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjelaskan, perahu Ijon-ijon sendiri memiliki fungsi beberapa fungsi yakni, digunakan untuk menangkap ikan, menyimpan, menampung, mengangkut serta mendinginkan atau mengawetkan ikan.

"Jadi perahu Ijon-ijon ini yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu itu, kini telah diusulkan sebagai warisan budaya. Sebelumnya ada budaya Mendhak Sangring dari Tlemang juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia Intangible Cultural Heritage," jelasnya, Senin (29/11/2021).

2. Perahu Ijon-ijon diibaratkan sebagai perempuan

Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan  Diusulkan Jadi Warisan BudayaPerahu Ijon-ijon yang dibuat oleh nelayan Lamongan. Dok Humas Pemkab Lamongan

Oleh masyarakat setempat, lanjut Yuhronur, perahu tersebut dikonotasikan sebagai perahu perempuan atau masyarakat lokal menyebutnya wedok dengan ciri inggi tumpul atau papak dan badan gemuk. Selain itu, kapal tersebut juga terdapat simbol topeng, mata, alis, ukei alias sanggul (gelung), mahkota (rambut), dan bunga.

"Ya warga menyebutnya perahu ini, perahu perempuan yang memiliki beberapa simbol seperti gelung rambut, mahkota dan juga bunga," terangnya.

Baca Juga: Banjir Bandang, 25 Rumah di Ngimbang Lamongan Terendam

3. Keahlian membuat perahu Ijon-ijon diperoleh secara otodidak

Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan  Diusulkan Jadi Warisan BudayaPerahu Ijon-ijon yang dibuat oleh nelayan Lamongan. Dok Humas Pemkab Lamongan

Yuhronur melanjutkan, di Desa Kandangsemangkon sendiri, galangan perahu tradisional ijon-ijon merupakan usaha non formal, tidak berbadan hukum, usaha personal, yang keahlian dan keterampilannya diperoleh secara otodidak, pengalaman empiric alami, dan turun-temurun. Tahapan produksinya juga berbeda dengan galangan di daerah lain, terutama cara pengkontruksian lambung dan pemasangan gading-gading.

"Alhamdulillah hingga sampai saat ini masyarakat atau nelayan lokal masih membuat kapal itu dan semoga kapal ini tetap dilestarikan dan menjadi warisan budaya," pungkasnya.

Baca Juga: Profil Yuhronur Efendi, Birokrat Tulen yang Jadi Bupati Lamongan

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya