Peternak Ayam Petelur di Tuban Sampai Gadaikan BPKB agar Bisa Bertahan

Selain faktor biaya, peternak juga keluhkan cuaca
Tuban, IDN Times - Mempertahankan usaha pada masa pandemik COVID-19 memang dibutuhkan kerja keras dan usaha yang gigih. Seperti yang dirasakan oleh Hendro Pranoto, salah satu peternak ayam petelur di Desa Tobo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Supaya usahanya tetap berjalan, dia sampai rela mengandaikan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) ke salah satu bank di Tuban, sebesar Rp15 juta.

1. Pranoto memelihara 300 ekor ayam

Peternak Ayam Petelur di Tuban Sampai Gadaikan BPKB agar Bisa BertahanPeternak ayam petelur di Tuban. IDN Times/Imron
Uang tersebut kemudian dibelanjakan bahan kebutuhan ternaknya, mulai pakan sampai obat-obatan dan vitamin. Hendro mengaku, biaya yang dikeluarkan selama sebulan untuk perawatan ayam petelur yang berjumlah 300 ekor itu menghabiskan biaya hingga jutaan rupiah.
 
"Sangat sulit sekali mas, mempertahankan usaha ternak ini, sampai saya gadaikan BPKB motor ke bank," kata Pranoto saat ditemui IDN Times, Jumat (20/11/2020).

2. Sebulan biaya pakan ayam petelur sebesar Rp330 ribu

Peternak Ayam Petelur di Tuban Sampai Gadaikan BPKB agar Bisa BertahanPeternak ayam petelur di Tuban. IDN Times/Imron
Dalam sebulan, lanjut Hendro, 300 ekor ayam petelur miliknya itu menghabiskan pakan sebanyak 19 karung. Satu karungnya dibeli dengan harga Rp330 ribu.
 
"Karena kami peternak ayam dalam skala kecil, maka beli pakannya juga ke pengecer dan ini ongkosnya juga tambah mahal. Sebenarnya kami bisa saja mendatangkan pakan ternak langsung dari pabriknya, tapi lagi-lagi terkendala masalah biaya," ungkapnya

3 . Peternak ayam di Tuban juga mengeluhkan kondisi cuaca

Peternak Ayam Petelur di Tuban Sampai Gadaikan BPKB agar Bisa BertahanPeternak ayam petelur di Tuban. IDN Times/Imron
Selain terkendala masalah biaya, faktor lain yang mengakibatkan peternak ayam petelur di Tuban merugi adalah cuaca. Tuban yang dilanda kekeringan dan panas berkepanjangan, mengakibatkan ayam-ayam Hendro sulit memproduksi telur.
 
"Produksinya saat kemarau ini menurun drastis. Sehari hanya bisa menghasilkan 12-13 kilogram, sedangkan harga jual telur sendiri dua bulan lalu Rp16 ribu. Tapi alhamdulillah sekarang sudah naik menjadi Rp23 ribu," ungkapnya.

Baca Juga: Merinding, 3 Jalan di Tuban Terkenal Angker dan Sering Minta Tumbal

3. Tahun 2019 peternak ayam mendapatkan bantuan modal

Peternak Ayam Petelur di Tuban Sampai Gadaikan BPKB agar Bisa BertahanPeternak ayam petelur di Tuban. IDN Times/Imron
Hendro Pranoto sendiri merupakan salah satu peternak ayam binaan Semen Indonesia Tuban. Pada 2019 lalu, dia menerima bantuan pemberdayaan sebesar Rp56 juta.
 
"Tahun lalu dapat bantuan, kemudian kami kelola. Dan terkait dengan keluhan, kami berharap pemerintah membantu kami," harapnya.

Baca Juga: La Nina Tak Berpengaruh Besar di Tuban, Warga Diminta Tetap Waspada

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya