Wajah Menyedihkan Monumen Kapal Van der Wijck di Lamongan

Monumen di bangun untuk mengenang jasa nelayan lokal

Lamongan, IDN Times - Monumen Van der Wijck yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda yang berada di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan ini merupakan monumen syarat akan sejarah.

Monumen ini konon dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih kepada para nelayan lokal atas jasanya yang menyelamatkan para penumpang kapal Van der Wijck saat tenggelam di tahun 1936 silam. Namun sayangnya monumen pemberian pemerintahan kolonial Belanda itu kini kondisinya rusak dan dipenuhi dengan sampah.

1. Petugas baru membersihkan rumputnya setelah viral pemberitaan di media tentang kapal Van der Wijck

Wajah Menyedihkan Monumen Kapal Van der Wijck di LamonganMonumen Van der Wijck yang berada di halaman Kantor Pelabuhan Brondong. IDN Times/Imron

Anam (36) salah satu masyarakat Brondong mengatakan, kondisi di sekitar bangunan bersejarah itu dulunya banyak ditumbuhi rumput liar. Rumput-rumput itu baru saja dibersihkan setelah adanya pemberitaan kapal Van der Wijck viral di sejumlah media massa.

"Ya masyarakat di sini juga banyak yang menyayangkan mas, kenapa kok gak dirawat. Sekarang kondisi di sekitar bangunan itu sudah lumayan bersih setelah adanya berita tentang kapal Van der Wijck," ungkap Anam kepada IDN Times, Minggu (24/10/2021).

Baca Juga: Temukan Banyak Bukti, Begini Kronologi Pencarian Kapal Van der Wijck

2. Warga berharap monumen itu dirawat karena menyimpan sejarah

Wajah Menyedihkan Monumen Kapal Van der Wijck di LamonganMonumen Van der Wijck yang berada di halaman Kantor Pelabuhan Brondong. IDN Times/Imron

Setelah rumputnya dibersihkan, kata Anam petugas kebersihan kemudian menanam tanaman hias. Namun lagi-lagi tanaman itu terlihat mengering karena tak dirawat dengan baik. Bahkan rantai yang menjadi pembatas monumen bersejarah itu juga terlihat karatan karena catnya terkelupas.

"Ya harapan kami kalau bisa monumen bersejarah itu dirawat. Itu monumen kan pemberian pemerintahan kolonial Belanda sebagai wujud ungkapan terima kasih kepada para nelayan yang menolong korban kapal tenggelam," ungkapnya.

3. Monumen kapal Van der Wijck mengalami kerusakan di beberapa bagian

Wajah Menyedihkan Monumen Kapal Van der Wijck di LamonganMonumen Van der Wijck yang berada di halaman Kantor Pelabuhan Brondong. IDN Times/Imron

Karena tak dirawat, kondisi bangunan yang sudah berusia puluhan tahun itu pun kini mengalami kerusakan di beberapa bagian, seperti dinding-dinding yang sudah retak serta tangga naik ke atas menara terlepas. Pemandangan lain yang terlihat tidak mengenakan adalah banyaknya sampah yang berserakan di sekitar monumen.

"Saya juga gak tahu siapa yang bertanggungjawab merawat monumen itu, tapi yang saya lihat gak ada yang memperbaiki bahkan sampah yang ada di sekitar monumen pun gak ada yang bersihkan," kata Anam.

4. Di sekitar lokasi bangunan monumen Van der Wijck dimanfaatkan warga untuk lahan parkir

Wajah Menyedihkan Monumen Kapal Van der Wijck di LamonganMonumen Van der Wijck yang berada di halaman Kantor Pelabuhan Brondong. IDN Times/Imron

Tak hanya monumen Van der Wijck yang tak dirawat. Kondisi tower bangunan mercusuar yang berada di samping monumen bersejarah itu juga rusak dan tidak difungsikan sebagai mestinya. Karena tak ada yang merawat kini di sekitar bangunan monumen dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai lahan parkir kendaraan roda empat.

"Ya kayak gitu mas dijadikan sebagai tempat parkir oleh mobil saja dan tadi mas kan sudah melihat sendiri ya bangunan serta kondisi halamannya seperti apa," katanya.

Baca Juga: Mengenang 85 Tahun Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya