184 Jemaah Haji Sakit, Kelelahan dan Heat Stroke Terbanyak

Sebagian jemaah haji sudah dikembalikan ke kloter

Makkah, IDN Times - Musim haji tahun ini, jemaah haji Indonesia banyak dilanda kelelahan dan heat stroke. Menurut data Siskohatkes, hingga Minggu (11/8) sore waktu Arab Saudi, pos kesehatan telah melayani 184 pasien.

“Kasus terbanyak kelelahan dan heat stroke. Tapi sebagian besar sudah stabil dan dikembalikan ke kloternya,” ujar dr. Zainal Abidin, salah seorang tenaga medis di Poskes Mina.

Baca Juga: Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diajak Minum Air Bersama di Arafah

1. Mina jadi lokasi ibadah terberat

184 Jemaah Haji Sakit, Kelelahan dan Heat Stroke TerbanyakANTARA FOTO/Hanni Sofia

Bagi jemaah haji Indonesia, Mina merupakan lokasi peribadatan terberat. Sebab, jemaah yang ingin melontar jumroh di jumroh ula, wustha, dan aqobah harus berjalan kaki antara 6-14 kilometer pergi pulang dari tenda menuju lokasi melontar jumroh, dan kembali lagi ke tendanya.

"Jarak sejauh itu harus dilakoni jemaah selama empat hari berturut-turut, terutama bagi jemaah yang memilih nafar tsani atau meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah. Situasi ini tentu sangat menguras energi dan dapat memicu gangguan kesehatan," katanya.

2. Kemenkes menyiapkan pos kesehatan di Mina sampai 14 Agustus 2019

184 Jemaah Haji Sakit, Kelelahan dan Heat Stroke TerbanyakIDN Times/Uni Lubis

Guna mengantisipasi segala potensi masalah kesehatan, Pos Kesehatan (Poskes) Mina telah disiapkan di kawasan Misi Haji Indonesia, tepatnya di Maktab 50. Poskes Mina memiliki kapasitas 40 tempat tidur, yang diperkuat dengan tenaga kesehatan dari Daker Kesehatan Madinah.

Poskes Mina sudah beroperasi sejak 9 Zulhijah (10/8) atau sejak jemaah haji selesai melaksanakan Wukuf di Padang Arafah. Direncanakan, akan dibuka sampai 13 Zulhijah atau 14 Agustus 2019, usai seluruh jemaah haji meninggalkan Mina.

3. Kemenkes juga menyiapkan 10 pos satelit

184 Jemaah Haji Sakit, Kelelahan dan Heat Stroke TerbanyakIDN Times/Uni Lubis

Di samping poskes yang semipermanen, Kemenkes juga menyiapkan 10 pos satelit. Masing-masing lima pos di jalur atas dan bawah menuju jamarat.

Di setiap pos terdapat 5 orang anggota Tim Gerak Cepat (TGC) dan TPK yang bekerja 24 jam dalam tiga shift. Di beberapa pos juga bersiaga 1 unit ambulans. Indonesia menjadi satu-satunya negara yg diperbolehkan memiliki ‘pos darurat’ dan menempatkan ambulansnya di tiga titik di sepanjang jalur menuju jamarat.

“Di tiap pos ada 4 tenaga kesehatan di setiap shift,” terang dr. Erwinsyah, Koordinator TGC.

4. Jemaah yang kelelahan diimbau istirahat dan minum oralit

184 Jemaah Haji Sakit, Kelelahan dan Heat Stroke TerbanyakANTARA/MCH 2019/pri

Satu lagi layanan yang diberikan adalah promosi kesehatan dan temuan kasus. Tim Promotif Preventif (TPP) turut menjalankan tugas fungsinya di Mina. Seluruh anggota TPP secara bergiliran berkeliling di wilayah jalur atas jamarat.

Ketika berjumpa dengan rombongan jemaah haji Indonesia, TPP mengingatkan untuk menggunakan alat pelindung diri terutama payung dan sandal. Saat menemui jemaah yang kelelahan, mereka mengajak untuk beristirahat sejenak dan minum oralit.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Masjidil Haram Saat Haji dan Umrah 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya