Agar Tak Lambat Tumbuh, Kenali Masalah Hormon Pada Anak!

Kenali ciri-cirinya, ya!

Jakarta, IDN Times - Tak sedikit orangtua yang belum paham mengenai kekurangan hormon pertumbuhan (Growth Hormone Deficiency). Bahkan, kekurangan hormon kerap dikaitkan dengan stunting.

Menurut Ahli Endokrinologi Anak Aman Bhakti Pulungan, stunting disebabkan oleh malnutrisi kronik dan penyakit kronik, sedangkan tubuh pendek bisa disebabkan oleh penyakit sistemik lain, seperti masalah hormon atau genetik.

"Maka dari itu orangtua memiliki kewajiban untuk memerhatikan setiap fase pertumbuhan anaknya," ujar Aman saat temu media Hari Anak Nasional di Jakarta, Kamis (26/7).

1. Hormon pertumbuhan bisa menunjang tinggi badan

Agar Tak Lambat Tumbuh, Kenali Masalah Hormon Pada Anak!unsplash.com/Simon Rae

Terkait masalah hormon pertumbuhan, kata Aman, GHD muncul ketika tubuh anak tidak mampu menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup untuk proses pertambahan ukuran tubuh sesuai usianya. Padahal, hormon pertumbuhan membantu anak-anak agar tumbuh tinggi.

"Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari (kelenjar kecil di dalam otak) yang mengalir di dalam darah ke seluruh tubuh untuk membantu manusia menjalankan fungsinya secara kompleks, khususnya pertumbuhan," kata Aman.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Stunting dan Tubuh Pendek Itu Beda Lho!

2. Defisiensi GHD menyebabkan anak lambat tumbuh

Agar Tak Lambat Tumbuh, Kenali Masalah Hormon Pada Anak!unsplash.com/frank mckenna

Menurut Aman, anak-anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama. Pada umumnya mereka mengalami keterlambatan pertumbuhan hingga 2 inci (5,08 cm) per tahun, terlihat lebih gemuk dan muda untuk usianya.

"Perkembangan tulang yang lemah di tengah wajah itu pertanda hormon pertumbuhan yang tidak mencukupi. Walapun bukan penyakit keturunan, tapi sejumlah kecil kasus GHD ditemukan pada kakak-beradik," ujarnya.

3. Penderita GHD harus segera ditangani

Agar Tak Lambat Tumbuh, Kenali Masalah Hormon Pada Anak!unsplash.com/Nurpalah Dee

Anak yang mengalami GHD harus ditangani sedini mungkin. Aman menjelaskan, penangangan yang terlambat pada anak dengan GHD mengakibatkan anak sulit untuk mengejar ketinggalan tinggi tubuh yang ideal sesuai dengan usianya. Anak dengan GHD yang tumbuh menjadi dewasa akan mengalami perubahan fungsional yang tidak spesifik, seperti

perubahan kesehatan fisik dan mental, fungsi jantung, dan parameter metabolik.

"Namun, orang dewasa dengan GHD memiliki kemungkinan mengalami tingkat energi dan libido yang rendah dibandingkan dengan orang dewasa normal," ujar Aman.

Dengan perkembangan sains dan teknologi dalam sektor kesehatan, imbuhnya, GHD sudah dapat diterapi dengan recombinant human growth hormone (r-hGH) yang identik dengan somatotropin yang diproduksi di kelenjar pituitari.

"Berbeda dengan masalah gizi, anak GHD memiliki masa pengobatan atau terapi yang signifikan yaitu antara usia 3 tahun sampai pubertas," kata Aman.

Baca Juga: Begini 'Merahnya' Bulan Saat Gerhana Dinihari Tadi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya