Cegah Penularan MERS-CoV, Jemaah Haji Diimbau Catat Gejala Penyakit

Jemaah haji melewati pemeriksaan kekarantinaan kesehatan

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau para jemaah haji agar menyimpan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) yang dibagikan petugas setelah turun dari pesawat. Kartu tersebut berfungsi untuk merekam gejala penyakit pascahaji, misalnya MERS-CoV.

"Selama 3 minggu kartu itu dipegang. Jika ada yang sakit, bawa ke Puskemas dan rumah sakit. Kartunya diperlihatkan,” kata Nila saat menerima kedatangan Kloter pertama JKG-1 jemaah haji Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Senin (19/8).

1. Jemaah haji diskrining setelah tiba di Tanah Air

Cegah Penularan MERS-CoV, Jemaah Haji Diimbau Catat Gejala PenyakitDok.Kemenhub

K3JH merupakan kartu yang diisi oleh jemaah haji untuk merekam atau mencatat gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul selama 21 hari setelah pulang menunaikan ibadah haji. Gejala itu di antaranya sakit demam, batuk, sesak napas, diare, perdarahan dan kaku kuduk. Bila setelah 21 hari di tanah air, K3JH ini diserahkan atau dikirimkan ke puskesmas setempat.

Setelah turun dari pesawat, jemaah haji melewati pemeriksaan kekarantinaan kesehatan. Satu per satu jemaah haji diamati suhu tubuhnya dengan alat pemindai suhu tubuh (thermalscanner).

"Pemeriksaan suhu tubuh ini untuk melakukan skrining terhadap kemungkinan penyebaran penyakit yang dapat menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) seperti meningitis, MERS-COV, dan ebola virus," ujar Nila.

2. Kemenkes tetap memantau kesehatan jemaah haji

Cegah Penularan MERS-CoV, Jemaah Haji Diimbau Catat Gejala PenyakitDok.Kemenhub

Nila mengatakan, Kementerian Kesehatan tetap mengawasi kesehatan jemaah haji untuk mencegah terjadinya penularan penyakit seperti MERS-CoV. Saat ini, Kementerian Kesehatan menyiapkan dua alat thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh jemaah. Jika ada jemaah haji yang terdeteksi suhu tinggi atau demam, akan dilakukan isolasi dan observasi.

"Sampai saat ini belum ditemukan jemaah haji yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi," jelasnya.

3. Sebanyak 243 jemaah haji wafat

Cegah Penularan MERS-CoV, Jemaah Haji Diimbau Catat Gejala PenyakitANTARA FOTO/REUTERS/Zohra Bensemra

Hingga hari ke-44 (19/8), jumlah jemaah haji yang wafat sebanyak 243 orang. Sementara, jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sebanyak 174 orang dari 1.564 jamaah. Di KKHI Madinah sebanyak 416 orang yang dirawat sudah kembali atau sembuh. Selain di KKHI, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah masih merawat sebanyak 3 orang dan 219 orang di rawat di RSAS Makkah.

"Kementerian Kesehatan tetap akan mendampingi jemaah haji yang masih dirawat di Arab Saudi," kata Nila.

Baca Juga: Ini Jadwal Kedatangan Penerbangan Haji di Bandara Angkasa Pura II

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya