China Produksi Vaksin Tak Layak, Kemenkes: Tidak Masuk Indonesia

500 ribu vaksin tak layak diprodiksi di China

Jakarta, IDN Times - Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang memastikan Kementerian Kesehatan tidak mengimpor vaksin dari China. Penegasan ini disampaikan Kementerian Kesehatan menyusul kabar yang menyebut 500 ribu vaksin bayi dari China tidak layak.

"Gak ada kaitannya dengan Indonesia," ujar Vensya saat dihubungi IDN Times, Kamis (16/8).

1. Indonesia tidak impor vaksin dari China

China Produksi Vaksin Tak Layak, Kemenkes: Tidak Masuk IndonesiaANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Vensya menjelaskan, pemerintah Indonesia tidak pernah mengimpor vaksin dari China.

"Kami tidak pernah impor vaksin seperti yang diberitakan di China," kata Vensya.

Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan, ada tiga negara yang memproduksi bahan baku vaksin, yaitu Jepang, China, dan India. Sementara yang diakui oleh WHO adalah India. Sehingga, Indonesia hanya mengimpor vaksin dari India. 

Baca Juga: MUI Akan Verifikasi Kehalalan Vaksin MR

2. Perusahaan obat China memproduksi 500 ribu vaksin tak layak

China Produksi Vaksin Tak Layak, Kemenkes: Tidak Masuk IndonesiaANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Dikutip dari Antara, perusahaan obat China memproduksi hampir 500 ribu vaksin di bawah standar untuk bayi, sekitar dua kali lipat perkiraan sebelumnya dari pihak berwenang yang menyelidiki skandal keamanan obat itu, menurut kantor berita Xinhua, Rabu (15/8).

Badan regulator obat China pada Juli menuduh Changsheng Bio-teknologi Co Ltd menjual 252.600 dosis vaksin DPT yang tidak efektif untuk anak-anak, guna melawan difteri, batuk rejan dan tetanus.

Xinhua mengatakan, penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa perusahaan itu telah memproduksi tambahan vaksin DPT di bawah standar, yang membuat jumlah totalnya meningkat menjadi 499.800 dosis.

"Setiap pelanggaran terhadap hukum atau peraturan (perusahaan) dan personel akan dihukum berat. Otoritas lokal serta departemen dengan tanggung jawab pengawasan juga dimintai pertanggungjawaban atas segala kelalaian tugas yang ditemukan," kata Xinhua.

Changsheng tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

3. Sebanyak 76 persen anak-anak terkena dampak vaksin tak layak

China Produksi Vaksin Tak Layak, Kemenkes: Tidak Masuk IndonesiaANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Xinhua mengatakan, tim investigasi menemukan kelompok pertama sebanyak 252.600 dosis vaksin DPT dijual di Provinsi Shandong. Kurang dari sepersepuluh dari kelompok kedua yaitu 247.200 dosis dijual di Provinsi Anhui bagian timur, dan sisanya dijual di Shandong.

Xinhua mengatakan sekitar 76 persen anak-anak yang terkena dampak dari kelompok pertama telah diobati, dan ada rencana untuk merawat anak-anak yang divaksin menggunakan kelompok kedua vaksin DPT.

China mulai melakukan pemeriksaan langsung terhadap pembuat vaksin dalam upaya untuk mengendalikan kemarahan publik setelah Changsheng ditemukan telah memalsukan data untuk vaksin rabies dan membuat vaksin tidak layak untuk bayi China.

Pemerintah telah memerintahkan penangkapan 18 orang di perusahaan itu, yang berlokasi di timur laut Kota Changchun dan saham perusahaan telah dibekukan.

Baca Juga: Begini Penjelasan MUI soal Kehalalan Vaksin MR

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya