Dua Jenazah Korban Likuifaksi di Palu Berhasil Dievakuasi

Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga

Jakarta, IDN Times - Dua jenazah di lokasi likuifaksi Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, berhasil dievakuasi oleh tim evakuasi dan penyelamat pada Sabtu (10/11).  

"Iya benar, atas laporan warga setempat kami mengerahkan tujuh personel dibantu potensi SAR dari TNI, Kementerian ESDM dan masyarakat setempat, " kata Kepala Basarnas Palu Basrano di Kantor SAR di Palu, seperti dikutip dari Antara, Minggu (11/11). 

1. Jenazah langsung diserahkan kepada keluarga

Dua Jenazah Korban Likuifaksi di Palu Berhasil DievakuasiIDN Times/Rehuel Willy Aditya

Sekitar pukul 15.13 Wita, dua jenazah yang diketahui bernama Alfriansi, perempuan (28) dan Mohlis, laki-laki (31) berhasil dievakuasi. Kedua jenazah itu telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.  

Basrano menjelaskan, proses evakuasi menggunakan satu unit alat berat jenis ekskavator yang telah disiapkan sebelumnya untuk membersihkan puing-puing bangunan di lokasi likuifaksi. 

Selain itu juga satu unit rescue carrier, satu unit sepeda motor trail, satu set alat ekstrikasi dan peralatan pendukung lainnya.  

Baca Juga: Sepenggal Cerita dan Kenangan Meliput Bencana di Palu

2. Basarnas siap lakukan evakuasi korban lainnya

Dua Jenazah Korban Likuifaksi di Palu Berhasil DievakuasiANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Basrano mengatakan, tim SAR tetap akan terus menerima laporan warga terkait korban di lokasi likuifaksi. 

"Jika masih ada laporan warga  kami tidak menutup diri dan kami siap melakukan evakuasi sesuai tugas kami," ucapnya.  

Hingga kini total korban yang  dievakuasi oleh Tim Basarnas Palu sebanyak 959 orang, 86 di antaranya selamat dan 873 meninggal dunia. 

3. Puluhan ribu warga masih berada di pengungsian

Dua Jenazah Korban Likuifaksi di Palu Berhasil DievakuasiANTARA FOTO/Basri Marzuki

Bencana gempa bumi bermagnitudo 7,4 Skala Richter pada 28 September 2018, mengakibatkan tsunami dan likuifaksi memorak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dengan menelan 2.000 lebih korban jiwa. 

Hingga kini sekitar 87.000 orang warga Palu masih bertahan di tenda pengungsian. Jumlah tersebut menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang.

Baca Juga: Politikus Malaysia Sebut Gempa Palu Akibat LGBT, Ini Kata Politisi RI

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya