Fahri Hamzah Sebut Polisi Represif, Aktivis '98: Gak Logis!

Fahri Hamzah disebut aktivis '98 KW

Jakarta, IDN Times - Aktivis '98 mengkritisi pernyataan salah satu pimpinan DPR Fahri Hamzah terkait penangkapan tiga terduga teroris di Universitas Riau. Fahri menyebut, penangkapan yang dilakukan Densus 88 Anti Teror tersebut sebagai tindakan represif.

1. Pernyataan Fahri sangat ngawur

Fahri Hamzah Sebut Polisi Represif, Aktivis '98: Gak Logis!IDN Times/Indiana Malia

"Pernyataan Fahri Hamzah itu sangat ngawur, tidak logis karena Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak sama korelasinya dengan aksi terorisme. Jika Fahri Hamzah menyebut seperti itu, patut kita duga Fahri Hamzah bagian dari teroris," ungkap salah satu koordinator aktivis '98 Abdul Wahab Talaohu di Jakarta Minggu (3/6).

Sebaliknya, Wahab sangat mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat respons. Menurut dia, intoleransi sudah kian mengakar di lingkup pendidikan.

2. Teroris adalah musuh negara

Fahri Hamzah Sebut Polisi Represif, Aktivis '98: Gak Logis!IDN Times/Indiana Malia

Wahab menilai, pergerakan teroris teroganisir dan menjadi musuh negara sama seperti narkoba. Dengan demikian, harus dipisahkan dengan kegiatan akademik.

"Berarti kita patut tanya ke Fahri Hamzah yang menganggap terorisme itu kegiatan akademik. Kalau ada kejahatan kemanusiaan, polisi boleh masuk (ke lingkungan kampus)," ujarnya.

3. Fahri aktivis KW 1

Fahri Hamzah Sebut Polisi Represif, Aktivis '98: Gak Logis!IDN Times/Kevin Handoko

Seperti diketahui, Fahri Hamzah merupakan salah satu aktivis '98 yang turut menumbangkan pemerintahan Presiden Soeharto. Namun, Wahab menilai Fahri Hamzah bukan aktivis betulan.

"Fahri Hamzah itu kalau di aktivis '98 itu sebutannya KW 1, bukan aktivis '98 original. Karena dia dulu hanya dukung penjatuhan Soeharto tapi dukung Habibie, sedangkan orde baru itu satu paket termasuk Habibie," ujarnya.

Wahab pun memastikan pihaknya tidak akan mengundang Fahri Hamzah dalam Forum Rembuk Nasional yang akan diselenggarakan di Monas pada 7 Juli mendatang. Forum tersebut akan diikuti oleh 50.000 aktivis '98 dari 28 provinsi yang melibatkan 162 kampus.

"Ya tidak kami undang. Bagaimana mau kami undang sedangkan dia punya pernyataan berbeda-beda. Dia mendukung intoleransi, mendukung radikalisme, bagaimana kami mau undang dia?" ujar Wahab.

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya