Gunung Agung Erupsi, Sejumlah Wilayah Terdampak Hujan Abu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Erupsi Gunung Agung Bali pada Minggu (30/12) pukul 04.09 WITA menyebabkan beberapa wilayah terdampak hujan abu. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik.
1. Beberapa wilayah terdampak hujan abu
Berikut beberapa wilayah terdampak hujan abu yang didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Bali.
1. Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat terpapar hujan abu ringan
2. Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang
3. Desa Seraya Barat terpapar hujan abu ringan
4. Desa Seraya Tengah terpapar hujan abu ringan
5. Banjar Dinas Ujung Pesisi terpapar hujan abu ringan
6. Lingkungan Pesagi dan Lingkungan Pebukit hujan abu ringan
7. Desa Tenggalinggah hujan abu ringan
8. Kantor BPBD terdapat hujan abu ringan
2. Gunung Agung dipantau dari beberapa desa
Berdasrkan hasil koordinasi dengan Kepala Desa Ban dan Desa Dukuh, Gunung Agung terpantau cerah dan tidak ada asap keluar beserta hujan abu. Sementara, dari Desa Jungutan dan pantauan dari Kantor BPBD, Gunung Agung tampak tertutup mendung tebal.
Baca Juga: Status Siaga, Gunung Agung Erupsi Selama 3 Menit
Editor’s picks
3. Masyarakat diimbau tidak mendaki Gunung Agung
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, atau wisatawan diimbau tidak melakukan pendakian dan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya. Zona tersebut berada di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
4. Zona Perkiraan Bahaya bersifat dinamis
Zona Perkiraan Bahaya bersifat dinamis. Selain terus dievaluasi juga dapat diubah sewaktu-waktu. Hal itu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
5. Masyarakat diimbau waspada potensi bayaya sekunder
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diimbau untuk waspada. Sebab, ada potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan, terutama pada musim hujan dan material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Baca Juga: Gunung Agung Bali Kembali Erupsi Pagi Ini, Masyarakat Diimbau Waspada