Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan Dievaluasi

Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu masih tutup

Jakarta, IDN Times - Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup paska meletusnya Gunung Tangkuban Parahu beberapa hari lalu. Penutupan dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban.

"Bagaimana yang terbaik untuk semua orang, kami tunggu dari pemerintah dan yang pertama adalah keselamatan manusia," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis.

1. Pemerintah akan mengevaluasi jalur evakuasi

Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan DievaluasiIDN Times/Galih Persiana

Ridwan mengatakan, sebelum tempat wisata itu dibuka kembali, akan dipastikan terlebih dahulu rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Di sisi lain, pihaknya akan mengevaluasi jalur evakuasi dan sistem standard operating procedure (SOP) untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi.

"Jalur evakuasi akan dievaluasi. Hari ini akan melihat secara langsung di lapangan. Jalur dan sistem SOP akan dibahas. Apabila sudah mendapatkan informasi lengkap akan dibahas esok," ujarnya.

2. Erupsi Gunung Tangkuban Parahu memengaruhi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi

Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan DievaluasiIDN Times/Galih Persiana

Ridwan mengatakan, pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu berpengaruh pada tiga dimensi yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi. Dari sisi pedagang, Ridwan meminta mereka untuk menunggu berita dari pemerintah daerah setempat.

"Bagaimana yang terbaik untuk semua orang. Kita tunggu dari pemerintah," ujar Ridwan.

3. Banyak berita simpang siur pascaerupsi

Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan DievaluasiIDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, pascaerupsi sering terjadi berita yang simpang siur dan memicu kepanikan masyarakat. Untuk itu, Ridwan menekankan pada aspek edukasi yang bersifat dua arah, baik dari pengelola maupun masyarakat. Masyarakat diminta untuk tidak mendramatisasi situasi tertentu.

"Kadang komentar-komentar yang sensitif harus dikurangi, karena semua orang punya media sekarang," tambah Ridwan.

Ridwan juga mengimbau masyarakat untuk selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.

4. Erupsi Gunung Tangkuban Parahu bersifat freatik

Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan DievaluasiIDN Times/Galih Persiana

Pascaerupsi pada Jumat lalu (26/7) PVMBG masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal). Gunung dengan ketinggian 2.084 m dpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik.

Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.

"Dari kemarin hingga pagi ini (30/7) visual gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal," ungkap Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo.

5. Masyarakat diminta menjauhi area kawah aktif

Gunung Tangkuban Parahu Meletus, RK: Jalur Evakuasi akan DievaluasiIDN Times/Galih Persiana

Dalam kondisi tersebut, PVMBG meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu agar tidak menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks.

"Masyarakat juga dilarang turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas," kata dia.

PVMVG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya letusan freatik. Letusan tersebut bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya