Hindari Dampak COVID-19, Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid Istiqlal

Kasus COVID-19 naik 2.657 hari ini

Jakarta, IDN Times - Masjid Istiqlal tidak akan menggelar salat Iduladha tahun ini. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mencermati perkembangan pandemik COVID-19 di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

"Istiqlal tidak menggelar Salat Iduladha 10 Zulhijjah 1441H," kata Menag Fachrul Razi usai rapat bersama Menko PMK, Menteri Kesehatan, BNPB, dan Imam Besar Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis (9/7/2020). 

1. Banyaknya jumlah jemaah bakal menyulitkan penerapan protokol kesehatan

Hindari Dampak COVID-19, Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid IstiqlalMasjid Istiqlal (IDN Times/Aldila Muharma)

Menurut Menag, keputusan ini diambil karena alasan kesehatan. Sebagai Masjid Negara, Salat Iduladha di Istiqlal selama ini diikuti puluhan ribu peserta. Hal tersebut akan menyulitkan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19.

"Jika jemaah harus tes suhu misalnya, tentu akan butuh waktu lama jika harus dilakukan pada puluhan ribu jemaah. Prosesnya juga tidak mudah karena akses keluar masuk juga harus dibatasi seiring penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

2. Proses renovasi Istiqlal sudah tahap finalisasi

Hindari Dampak COVID-19, Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid IstiqlalMasjid Istiqlal (IDN Times/Aldila Muharma)

Menag menambahkan, proses renovasi di Istiqlal masih terus berlangsung. Saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. Dia berharap situasi pandemik COVID-19 segera berakhir sehingga masyarakat bisa beribadah di rumah ibadah dengan nyaman.

Sementara, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat awal Zulhijjah 1441H pada 21 Juli 2020.

3. Kasus COVID-19 naik 2.657 hari ini

Hindari Dampak COVID-19, Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid IstiqlalPetugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kasus harian virus corona di Indonesia mencatatkan rekor baru. Per Kamis (9/7/2020) sore, terjadi penambahan 2.657 kasus baru.

"Sehingga sekarang totalnya menjadi 70.736 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta.

Angka ini memecahkan rekor penambahan kasus harian pada Rabu, 8 Juli 2020 sebanyak 1.853 kasus.

Jawa Barat menjadi penyumbang kasus harian terbanyak dengan 962 kasus, diikuti Jawa Timur 517 kasus baru dan DKI Jakarta 238 kasus baru.

Baca Juga: Panduan Salat Iduladha dan Penyembelihan Hewan Kurban saat COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya