Imbas Longsor Nganjuk: 13 Orang Meninggal, 6 Belum Ditemukan

Proses pencarian dan evakuasi korban masih berlangsung

Jakarta, IDN Times - Tim SAR kembali menemukan satu korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Merujuk data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Rabu, 17 Februari 2021, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 13 orang meninggal dunia.

"Enam orang lainnya masih dalam pencarian," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Kamis (18/2/2021).

 

 

1. Proses pencarian dan evakuasi korban masih berlangsung

Imbas Longsor Nganjuk: 13 Orang Meninggal, 6 Belum DitemukanIlustrasi tanah longsor. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sementara itu, longsor mengakibatkan 20 luka-luka. Para korban yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat. Hingga saat ini tim gabungan masih berupaya mencari dan mengevakuasi korban yang masih tertimbun longsor.

"Tim gabungan telah mengerahkan 5 buah alat eskavator untuk membantu mempercepat pencarian korban di lokasi longsoran," ungkapnya.

Baca Juga: Satu Korban Longsor Nganjuk Kembali Ditemukan, Tersisa 6 Masih Hilang

2. Proses evakuasi terkendala hujan

Imbas Longsor Nganjuk: 13 Orang Meninggal, 6 Belum DitemukanIlustrasi banjir. ANTARA FOTO/Jojon

Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan, proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah, sehingga tim gabungan dengan cermat memantau gerakan tanah.

"Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di sisi lain, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala akses jalan sempit dan pergerakan orang," kata Raditya.

3. Bencana di Nganjuk berstatus tanggap darurat

Imbas Longsor Nganjuk: 13 Orang Meninggal, 6 Belum DitemukanIlustrasi tanah longsor. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor Nganjuk berlaku selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 15 -28 Februari 2021. Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 188 Tahun 2021 tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir di beberapa kecamatan, di wilayah Kabupaten Nganjuk dan bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Dalam merespons kondisi darurat, BNPB telah memberikan bantuan logistik berupa masker dewasa seribu buah, masker anak-anak seribu buah, rapid test antigen 200 tes, sarung 200 buah, matras 100 buah dan makanan siap saji. BNPB juga akan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP)sebesar Rp500 juta untuk penanganan pascabanjir dan longsor di Kabupaten Nganjuk.

Baca Juga: 10 Warga Nganjuk Tertimbun Longsor, Proses Pencarian Masih Berlangsung

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya