Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 Ha

Sebanyak 5.929 personel dikerahkan untuk memadamkan

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 5.929 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lima provinsi. Personel tersebut merupakan bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Darat yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan kementerian atau lembaga.

"Personel gabungan bekerja keras untuk melakukan pemadaman dan pendinginan hingga hari ini," ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7).

1. Ribuan personel tersebar di lima provinsi

Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 HaDoc. BNPB

Agus menjelaskan, ribuan personel tersebut tersebar di lima provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, masing-masing berjumlah 1.512 personel. Sedangkan Kalimantan Barat berjumlah 1.395 personel. Upaya Satgas Darat didukung operasi udara di bawah kendali Satgas Udara.

"Jumlah tersebut belum mencakup dukungan dari pihak swasta, seperti APP Sinar Mas yang berkekuatan 3.180 personel tersebar di lima provinsi," kata dia.

Baca Juga: Kebijakan KLHK soal Kebakaran Hutan Sebelum MA Vonis Jokowi Bersalah 

2. Armada helikopter dan fixed wing dikerahkan

Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 HaDoc. BNPB

Agus menjelaskan Satgas Udara mengerahkan armada helikopter dan fixed wing yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli, dan survei. Helikopter disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan tiga, Kalimantan Barat enam dan Kalimantan Tengah tujuh.

"Helikopter yang ditempatkan di Riau merupakan dukungan dari BNPB tujuh unit, KLHK satu, swasta delapan, dan TNI satu," kata dia.

3. Satuan Tugas (Satgas) Udara juga melakukan operasi TMC

Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 HaBNPB

Selain armada helikopter, kata Agus, Satgas Uara didukung pesawat untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Operasi ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya hujan di wilayah-wilayah yang papar hotspot dengan menebarkan garam di awan potensial," ujar dia.

Sementara, total air yang digunakan untuk pemadaman dan pendinginan sejumlah 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak.

4. Lahan yang terbakar terbesar di Riau mencapai 27.683,47 hektare

Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 HaDoc. BNPB

Hingga 29 Juli 2019 pukul 16.00 WIB, tercatat lahan terbakar di Riau seluas 27.683,47 hektare. Dampak luas lahan di wilayah ini terbesar dibandingkan wilayah lain di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Luas lahan terbakar teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat 2.273,97 hektare, Sumatera Selatan 236,49 hektare, Kalimantan Selatan 52,53 hektare, Kalimantan Tengah 27 hektare, dan Jambi 4,18 hektare.

"Sementara itu, hotspot atau titik panas dengan kategori kepercayaan lebih dari 80 persen atau tinggi terpantau di wilayah-wilayah tersebut," ujar Agus.

5. Titik panas juga terbanyak di Riau

Kebakaran Hutan Melanda 5 Provinsi, Riau Tertinggi Mencapai 27.683 HaDoc. BNPB

Hingga Senin (29/7) pukul 16.00 WIB, titik panas juga tercatat terbanyak di Riau yakni 27 titik, Jambi 26, Kalimantan Tengah 14, Kalimantan Barat 12, dan Sumatera Selatan lima. Sedangkan Kalimantan Selatan tidak teridentifikasi adanya hotspot.

"Meskipun terpantau adanya titik panas, kualitas udara (PM10) di Pekanbaru, Riau pada kategori baik. Kualitas udara tersebut sempat pada kategori sedang pada tengah hari tadi," ujar dia.

Baca Juga: Kebakaran di Gunung Arjuno, Jalur Pendakian Ditutup

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya