Kemenkes: Petugas KPPS yang Meninggal 527 Jiwa, Sakit 11.239 Orang

Jumlah petugas KPPS meninggal terbanyak di Jawa Barat

Jakarta, IDN Times - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang meninggal bertambah menjadi 527 orang. Sementara, jumlah petugas KPPS yang sakit mencapai 11.239 orang.

"Jumlah itu tersebar di 28 provinsi di seluruh Indonesia," ungkap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kamis (16/5).

1. Jumlah korban terbanyak di Jawa Barat

Kemenkes: Petugas KPPS yang Meninggal 527 Jiwa, Sakit 11.239 OrangIDN Times/Istimewa

Jumlah petugas KPPS yang meninggal bertambah karena ada laporan tambahan dari 4 provinsi, yakni Sumatera Utara dengan jumlah petugas meninggal 9 jiwa, Sulawesi Selatan 4 jiwa, Bangka Belitung 1 jiwa, dan Sulawesi Barat 1 jiwa. Sehingga total yang sudah terdata sebanyak 28 provinsi.

Berdasarkan laporan dinas kesehatan di setiap provinsi, jumlah petugas KPPS yang meninggal terbanyak di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 177 jiwa, diikuti Jawa Timur 82 jiwa, dan Jawa Tengah 44 jiwa.

Sisanya, di Sumatera Barat 1 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Lampung 23 jiwa, Sumatera Selatan 25 jiwa, Jambi 6 jiwa, Riau 7 jiwa, Banten 29 jiwa, DKI Jakarta 18 jiwa, Jawa Barat 177 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 82 jiwa, Yogyakarta 10 jiwa, Kalimantan Tengah 6 jiwa, Kalimantan Timur 6 jiwa, Kalimantan Selatan 8 jiwa, Kalimantan Barat 26 jiwa, Gorontalo tidak ada, Bali 2 jiwa, NTB 7 jiwa, Sulawesi Utara 2 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Maluku Utara tidak ada, Maluku 2 jiwa.

2. Gagal jantung jadi penyebab kematian terbanyak

Kemenkes: Petugas KPPS yang Meninggal 527 Jiwa, Sakit 11.239 OrangIDN Times/Istimewa

Penyebab terbanyak kematian di Jawa Barat adalah gagal jantung dengan jumlah 24 jiwa, begitu juga di Jawa Timur yang jumlahnya 11 jiwa. Berbeda dengan Jawa Tengah, penyebab kematian terbanyak di daerah ini adalah infarct myocard sebanyak 3 jiwa.

Penyakit lainnya berupa koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, kegagalan multi organ, dan satu lagi disebabkan oleh kecelakaan.

Sementara untuk petugas pemilu sakit yang mencapai 11.239 itu disebabkan 9 jenis penyakit, yakni Hipertensi Emergency, Diabetes, Asma, Dispepsia, Gastritis, infeksi saluran kemih, typoid, syncope, dan stroke. Secara kumulatif, usia petugas yang sakit paling banyak berkisar antara 30-39 tahun.

3. Petugas KPPS meninggal akibat penyakit tidak menular

Kemenkes: Petugas KPPS yang Meninggal 527 Jiwa, Sakit 11.239 OrangAntara Foto

"Baik petugas yang meninggal maupun yang sakit, keduanya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Artinya, penyakit tersebut kasusnya tinggi di Indonesia," ungkap Nila.

Dalam 30 tahun terakhir ini, terjadi perubahan pola penyakit yang disebabkan berubahnya perilaku manusia. Pada 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular.

Sejak 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kencing manis. Penyakit tidak menular memiliki proporsi utama (57 persen dari total kasus).

Hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan makan yang tidak baik merupakan penyebab hal tersebut. Fenomena ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama masyarakat agar berperilaku hidup sehat.

4. Koordinasi dengan dinas kesehatan terus dilakukan

Kemenkes: Petugas KPPS yang Meninggal 527 Jiwa, Sakit 11.239 OrangIDn Times/Sunariyah

Hingga saat ini, Kemenkes terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan di daerah untuk melengkapi data.

“Kami mendorong kepada seluruh kepala dinas kesehatan untuk tetap mengumpulkan data tersebut, ini yang kami sebut dengan audit medik,” jelas Nila.

Baca Juga: Sebut Kematian Ratusan KPPS Akibat Racun Kimia, Dokter Ani Dipolisikan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya