Kisah 3 Caleg Perempuan Berjuang Merebut Kursi Legislatif

Mereka tak gentar bersaing dengan caleg yang lebih senior

Jakarta, IDN Times - Terjun ke ranah politik menjadi salah satu cara untuk menyuarakan hak dan pendapat masyarakat. Hal itulah yang kini dijalani oleh aktivis perempuan adat Rukmini P Toheke. Ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI PKB Dapil Sulawesi Tengah.

Begitu pula dengan Baihajar Tualeka, aktivis perempuan yang menjadi caleg DPRD PBB Provinsi Maluku, dan aktivis disabilitas Meita Elvi Soraya Sally sebagai caleg DPR RI Demokrat Dapil Jateng 9.

Ketiga perempuan itu mantap mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Mereka tak gentar bersaing dengan caleg lain yang lebih senior. Apa yang melatarbelakangi pencalonan mereka?

Baca Juga: Kisah 3 Caleg Unik, dari Tukang Sol Sampai Pedagang Kopi Keliling

1. Pencalonan Rukmini dilatarbelakangi permasalahan adat

Kisah 3 Caleg Perempuan Berjuang Merebut Kursi Legislatifinfopemilu.kpu.go.id

Aktivis perempuan adat Rukmini mengatakan, banyak permasalahan adat yang belum terselesaikan. Masyarakat sudah berteriak tentang peradilan adat, terutama para perempuan adat yang dipandang sebelah mata.

"Maka saya merasa penting ada di DPR RI," kata Rukmini dalam acara Mata Najwa di Trans7, Rabu (6/3) malam.

Terkait target yang dituju, ia menginginkan regulasi agar tidak tumpang tindih dan menjadikan perempuan bukan hanya menjadi objek, tapi subjek. Menurut Rukmini, ia dilamar oleh PKB karena dianggap layak. Saat verifikasi kader di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pun, ia dinilai layak sebagai kader pemimpin.

"Pasca gempa bumi di Palu, kami di AMAN buka posko, saya menangani 23 desa, tapi saya tak pernah bilang kalau saya caleg. Karena saya malu, nanti dipikir saya bantu karena saya caleg," kata Rukmini.

"Saya punya niatan dan kepentingan untuk memperjuangan kepentingan masyarakat adat," imbuhnya.

2. Meita ingin memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas

Kisah 3 Caleg Perempuan Berjuang Merebut Kursi LegislatifPixabay.com/Stevepb

Lain halnya dengan Meita Elvi Soraya Sally. Caleg DPR RI Demokrat Dapil Jateng 9 itu mengaku mendapat panggilan jiwa dan amanah. Ia diberikan kesempatan dari teman-teman disabilitas untuk memperjuangkan aspirasi.

"Untuk yang non-disabilitas saya pesimis. Karena saya punya komunitas, itu dulu yang saya jalankan," ujar aktivis disabilitas tersebut saat ditanya mengenai sasaran konstituennya.

Meita mengatakan, ia akan berjuang untuk hak-hak disabilitas supaya setara dengan yang lain. Ia merasa banyak kaum disabilitas yang masih butuh bantuan, terutama untuk fasilitas umum.

3. Baihajar Tualeka ingin memperjuangkan hak-hak perempuan

Kisah 3 Caleg Perempuan Berjuang Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Indiana Malia

Caleg DPRD PBB Provinsi Maluku, Baihajar Tualeka mengatakan, ingin memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia mengaku didesak oleh komunitas perempuan menjadi caleg. Jika mejadi caleg, kata dia, banyak yang bisa dilakukan untuk perempuan.

"Ketika nyaleg, saya tidak pernah mengatakan saya caleg. Saya berjalan dari komunitas-komunitas, mengadakan berbagai diskusi," ungkap aktivis perempuan tersebut.

Terkait kampanye, Baihajar mendapat banyak bantuan dari ibu-ibu komunitas. Mereka membantu sebar poster dan pasang baliho. Sebab, mereka membutuhkan orang yang paham isu-isu perempuan.

"Saudara semua, pilih beta, orang yang sudah dikenal, punya integritas, membawa amanah dan perubahan buat perempuan dan masyarakat," kata Baihajar.

4. Narasi jadi hal penting dalam mencapai tujuan

Kisah 3 Caleg Perempuan Berjuang Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Imam Rosidin

Menanggapi ketiga caleg perempuan tersebut, sutradara Angga Sasongko menilai, narasi jadi hal yang penting. Tiga poin yang penting itu adalah soal potensi sosial, ide untuk komunitas, dan karakter yang menarik.

"Sebagai orang yang bergelut di komunikasi di titik mana saya fokus, kalau fokus di investasi sosial, lalu bisa to the point dengan tujuannya," kata Angga saat memberi saran kepada Baihajar Tualeka.

"Ketiga orang di depan saya ini sudah melakukan sesuatu, minimal jelas mereka akan di komisi berapa," sambung Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Baca Juga: Berjuang dari Bawah, Begini Strategi Kampanye 3 Caleg Ini

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya