KNKT: Isi CVR Lion Air JT-610 Tidak Bocor

Isi rekaman CVR tidak sama dengan yang beredar di media

Jakarta, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan isi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT-610 tidak bocor. Pesawat Boeing 737-8 (MAX) registrasi PK-LQP tersebut jatuh pada 29 Oktober 2018 lalu dan menewaskan 189 orang.

"Di media telah beredar berita yang menyebut sebagai isi dari CVR penerbangan JT-610 dan penerbangan JT-O43. KNKT menyampaikan bahwa hasil download CVR merekam sejak persiapan penerbangan JT-610 sampai akhir penerbangan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat konferensi pers, Kamis (21/3), di Jakarta.

Baca Juga: [BREAKING] CVR Lion Air JT 610 Diangkut KRI Todak ke Daratan

1. Isi rekaman CVR tidak sama dengan yang beredar di media

KNKT: Isi CVR Lion Air JT-610 Tidak BocorANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Soerjanto mengatakan, penerbangan JT-043 sudah terhapus (oven/witten) sehingga sudah tidak ada di CVR. Dia juga memastikan isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media.

"Sehingga menurut KNKT, isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR," ungkapnya.

2. Hasil investigasi akan dipublikasikan pada Agustus 2019

KNKT: Isi CVR Lion Air JT-610 Tidak Bocor(Proses evakuasi penumpang Lion Air JT 610) Istimewa

Terkait perkembangan investigasi, lanjut Soerjanto, KNKT telah melakukan kunjungan ke Boeing untuk melakukan rekonstruksi penerbangan JT-610 menggunakan engineering simulator dan diskusi terkait sistem pesawat 8737-8 (MAX).

Selain itu, KNKT juga telah berdiskusi dengan Boeing dan FAA terkait design system Manuvening Characteristic Augmentation System (MCAS) dan approval yang diberikan oleh FAA.

"Seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada final report yang dijadwalkan akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019," jelasnya.

3. KNKT membenarkan ada pilot lain dalam penerbangan Denpasar-Jakarta

KNKT: Isi CVR Lion Air JT-610 Tidak BocorIDN Times/Margith Juita Damanik

Soerjanto lantas membenarkan adanya pilot lain pada penerbangan JTO43 dari Denpasar ke Jakarta. Penerbangan itu mengalami gangguan setelah digantinya Angle of Attack sensor.

"Benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu. Pilot ini adalah pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang dan akan kembali ke Jakarta. Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot B737-8 (MAX)," kata dia.

4. Hasil investigasi tak boleh dipublikasikan

KNKT: Isi CVR Lion Air JT-610 Tidak BocorANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menurut dia, pilot yang bersangkutan sudah di-interview oleh KNKT. Namun, sesuai UU No. 1 Tahun 2009 Pasal 359, pernyataan dari seseorang yang diperoleh selama proses investigasi tidak boleh dipulikasikan.

"Untuk itu KNKT tidak akan menyampaikan hasil wawancaranya," ungkap dia.

Baca Juga: Lion Air Bantah Alihkan Pesanan Boeing 737 MAX ke Airbus

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya