Konsorsium Riset COVID-19 Siap Produksi 300 Ventilator Setiap Pekan

Sebanyak 50.000 alat rapid test akan diproduksi bulan depan

Jakarta, IDN Times - Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 siap memproduksi 100-300 unit ventilator setiap minggu. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan tahap produksi telah berjalan di beberapa pabrik.

"Setelah dapat izin dan uji klinis, minggu depan sudah mulai produksi. Kapasitas per pabrik berbeda-beda. Bulan depan diperkirakan sudah banyak ventilator yang diproduksi dan didistribusikan," ujar Bambang usai peluncuran virtual produk hasil riset untuk penanganan COVID-19, Rabu (20/5).

1. Sebanyak 5.000 alat rapid test akan diproduksi bulan depan

Konsorsium Riset COVID-19 Siap Produksi 300 Ventilator Setiap PekanPengukuran suhu tubuh sebelum melaksanaan rapid test massal di Kelurahan Klandasan Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Selain itu, lanjut Bambang, mulai bulan depan pihaknya juga akan memproduksi alat rapid test sekitar 50.000 unit. Kemudian, salah satu produk yang diluncurkan hari ini, Mobile Lab BSL-2, juga sudah beroperasi di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur.

"Mobile Lab itu dibangun dengan kontainer, bisa dipindahkan. Kegiatannya termasuk tes PCR, tes swab dengan kapasitas 100 spesimen sampel per hari. Sementara, PCR tes kit saat ini juga dikembangkan oleh BPPT," ujarnya.

Baca Juga: Menristek Sebut Minggu Depan Ventilator Sudah Mulai Diproduksi

2. Pengembangan rapid test menggunakan virus yang beredar di Indonesia

Konsorsium Riset COVID-19 Siap Produksi 300 Ventilator Setiap PekanPelaksanaan rapid test massal di Kelurahan Klandasan Ulu Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Bambang menjelaskan, produksi alat rapid test dan PCR harus melalui uji validasi dan akurasi dari Kemenkes. Dibanding produk rapid test impor, jelasnya, pengembangan produksi rapid test dalam negeri menggunakan virus yang beredar di Indonesia.

"Tingkat akurasi kami targetkan 70-80 persen Rata-rata akurasi alat itu di atas 50 persen. Kami harap uji validasi ini akan menguatkan pengetesan dan antibodi," jelas Bambang.

Bambang menambahkan, upaya konsorsium terus meneliti rapid test untuk meningkatkan akurasi dan waktu. Sementara, BPPT dan beberapa perguruan tinggi berupaya menghasilkan reagen.

"LIPI juga menambahkan rapid test berbasis lab yang meningkatkan akurasi selama 1 jam, menggunakan reagen yang berbeda dengan yang sekarang digunakan untuk PCR test," katanya.

3. Jokowi meresmikan peluncuran produk inovasi penanganan COVID-19

Konsorsium Riset COVID-19 Siap Produksi 300 Ventilator Setiap PekanDok. Biro Pers Kepresidenan

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan acara Peluncuran Produk Riset, Teknologi dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan COVID-19 melalui video conference, Rabu (20/5). Produk-produk tersebut adalah alat-alat yang digunakan untuk memerangi COVID-19.

Produk-produk tersebut merupakan karya anak bangsa, seperti rapid test, ventilator, PCR test kit hingga biosafety level (BSL 2). Jokowi berharap Indonesia bisa terus memproduksi alat-alat kesehatan itu dengan jumlah yang banyak.

"Ini adalah momentum baru bagi kebangkitan bangsa, ini adalah momentum baru kebangkitan bidang sains dan teknologi kita, dan khususnya di bidang kesehatan," kata Jokowi dalam video conference.

Baca Juga: PT Dirgantara Indonesia Siap Produksi 500 Unit Ventilator Buatan ITB

Topik:

  • Anata Siregar
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya