Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik Praktis

Karier Moeldoko menanjak begitu cepat

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.  Ajang millennial terbesar di tanah air ini akan dihadiri oleh 1500-an pemimpin millenial.

Moeldoko merupakan salah satu pembicara yang akan hadir di IMS 2019. Berikut profil dan sepak terjang Moeldoko selama ini.

1. Moeldoko berasal dari Kediri, Jawa Timur

Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik PraktisIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Moeldoko dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Dia merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfu'ah. Saudara-saudaranya adalah Moesadi, Muhammad Sujak, Poerwono, Suyono, Sugeng Hariyono, Supiyani, dan Siti Rahayu. Ia menikah dengan Koesni Harningsih dan memiliki 2 anak, yaitu Randy Bimantara dan Joanina Rachmaa.

Baca Juga: Moeldoko: Kasus Novel Baswedan Bukan Pelanggaran HAM Berat

2. Mengawali karier sebagai penyandang penghargaan Bintang Adhi Makayasa

Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik PraktisDok. IDN Times

Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981. Dia berhasil meraih predikat terbaik dan menyandang penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Selama karier militernya, Moeldoko banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.

Moeldoko beberapa kali terlibat dalam operasi militer, antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Dia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.

3. Karier Moeldoko kian menanjak

Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik PraktisKBR

Karier Moeldoko kian menanjak setelah menjabat sebagai Kasdam Jaya pada 2008. Dua tahun berselang, Moeldoko mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat. Pada Juni-Juli 2010 menjabat sebagai Pangdiv 1/Kostrad. Pada Juli-Oktober 2010 menjabat sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Pada Oktober-Agustus 2011 menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi.

Kemudian, pada Agustus 2011 Moeldoko menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Pada Februari 2013, dia menjabat sebagai Wakasad hingga kemudian diamanahi jabatan sebagai Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (KS AD) pada 22 Mei 2013. Puncaknya, Moeldoko kemudian dilantik oleh presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI pada Agustus 2013.

4. Moeldoko terjun ke dunia politik praktis

Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik PraktisDok. IDN Times

Moeldoko terjun ke dunia politik praktis setelah pensiun sebagai Panglima TN. Dia tercatat masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang pada 2016. Di Partai Hanura, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.

Karier politiknya kemudian merambah kabinet dan masuk Istana Kepresidenan. Pada Rabu 17 Januari 2018, Moeldoko dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.

5. Menjadi pembicara Indonesia Millenial Summit 2019

Mengenal Moeldoko, dari Militer Hingga Politik PraktisDok. IDN Times

Kali ini, IDN Times berkesempatan menghadirkan Moeldoko sebagai pembicara dalam Indonesia Millennial Summit 2019. Acara tersebut adalah pertemuan independen dari IDN Times untuk membentuk masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dari seluruh nusantara. Dihadiri oleh lebih dari 1.500 millennials, pendekatan multi-stakeholder ini akan melibatkan para pemimpin dari akademisi, atlet, pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, pemimpin LSM, sosial, pengusaha, aktivis, seniman, pemimpin agama, dan ilmuwan.

Dalam IMS 2019, IDN Times meluncurkan Indonesia Millennials Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center.  Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami ya.

Baca Juga: Moeldoko Ingatkan Kubu Prabowo Tak Giring Opini Publik dengan Hoaks 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya