Momen Iduladha, Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Satukan Potensi Ekonomi

Potensi ekonomi dari berkurban mencapai Rp69 triiliun

Jakarta, IDN Times - Yusuf Mansur mengajak umat muslim bersatu menyatukan segala potensi ekonomi. Hal itu dia disampaikan saat menjadi khatib Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (11/8).

"Pada perintah kurban, secara potensi ekonomi dahsyat betul. Dari pelaporan resmi saja bisa tembus angka Rp10 triliun. Dengan umat melaksanakan kurban, itu berarti melaksanakan eksplorasi dan mobilisasi kurban. Di sinilah opportunity, tantangan dan peluangnya. Umat harus mengeksplorasi dan mobilisasi yang menyatu, tidak berserakan," ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran tersebut.

1. Potensi ekonomi saat berkurban mencapai Rp69 triliun

Momen Iduladha, Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Satukan Potensi EkonomiIDN Times/Indiana Malia

Yusuf mengatakan, potensi ekonomi berkurban dalam satu tahun bisa mencapai Rp69 triliun. Hal itu akan semakin membaik jika potensi ekonomi di bidang lain disatukan, misalnya dalam hal haji dan umrah.

"Di mana-mana umat memobilisasi dirinya untuk haji, umrah. Ini terjadi puluhan tahun, tapi umat belum bersatu secara nasional, apalagi global," katanya.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Hingga ARB Salat Iduladha di DPP Golkar

2. Dunia digital juga perlu dirambah

Momen Iduladha, Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Satukan Potensi EkonomiIDN Times/Gregorius Aryodamar

Menurut Yusuf, anak-anak muda saat ini akrab dengan dunia digital. Jika ada digitalisasi kurban, perekonomian akan semakin membaik.

"Apalagi sekarang adalah hari-harinya fintech, e-commerce, marketplace. Sebutlah digitalisasi kurban, kemudian A sampai Z didigitalisasi, di-marketplace-kan di-e-commerce-kan, di-fintech-kan, maka kurban ini akan dinikmati oleh orang-orang yang menyatukan," tuturnya.

3. Umat belum bersatu dalam level nasional hingga global

Momen Iduladha, Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Satukan Potensi EkonomiIDN Times/Indiana Malia

Yusuf juga mengajak umat untuk merenungi segala perintah Allah dan Rasul-Nya. Menurut dia, perintah itu telah menciptakan sistem ekonomi luar biasa, misalnya dalam perintah berkurban.

"Sampai hari ini, umat relatif sudah eksplorasi dan mobilisasi dengan menjalankannya. Tapi yang belum adalah menyatukan pada level nasional dan global. Kebijakan ekonomi jadi buah perintah Allah dan Rasul-Nya. Penyatuan mobilisasi ini perlu jadi perhatian umat sebelum disatukan oleh yang lain," katanya.

Baca Juga: Iduladha 2019, Pengelola Masjid Istiqlal Sembelih 43 Hewan Kurban

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya