Pasca-Banjir Mandailing Natal, Pohon dan Batu Besar Tutup Akses Jalan

Pembersihan areal banjir diperkirakan butuh waktu lama

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Mandaling Natal beserta relawan dan masyarakat setempat hingga hari ini masih terus melanjutkan pembersihan potongan kayu, batu, dan tumpukan sampah berserakan setelah kejadian banjir di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut.

"Dinas PU Mandailing Natal (Madina), BPBD, Satpol PP, SKPD, dan warga masih bekerja keras menyingkirkan pohon kayu berukuran besar, baik yang berada di tengah jalan maupun dalam sungai," kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandaling Natal Muhammad Yasir, seperti dikutip Antara, Senin (15/10).

1. Sebanyak 11 titik longsor telah dapat ditembus masyarakat

Pasca-Banjir Mandailing Natal, Pohon dan Batu Besar Tutup Akses Jalan(Banjir bandang di Mandailing Natal) ANTARA FOTO/Holik Mandailing

Pembersihan lokasi banjir cukup parah di Kecamatan Ulu Pungkut, kata dia, menggunakan dua unit alat berat dan beberapa sensor untuk memotong pohon kayu yang hanyut melalui sungai. Pengerjaan pembersihan sampah di lokasi banjir tersebut telah dimulai Sabtu hingga Senin.

"11 titik longsor yang menutup badan jalan kini dapat ditembus masyarakat maupun kendaraan," ujar Yasir.

2. Pembersihan areal banjir butuh waktu lama

Pasca-Banjir Mandailing Natal, Pohon dan Batu Besar Tutup Akses JalanANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Yasir mengatakan pembersihan areal banjir di Desa Muara Saladi diperkirakan cukup lama. Sebab, banyak kayu berserakan dan rumah warga yang roboh. Bahkan, relawan dan masyarakat tidak hanya bertugas memotong pohon, namun juga memindahkan sisa-sisa bangunan rumah yang hancur.

"Personel Pemkab Madina dibantu masyarakat melakukan pembersihan di lokasi banjir tersebut," ujarnya.

3. 17 anak korban banjir bandang telah diselamatkan

Pasca-Banjir Mandailing Natal, Pohon dan Batu Besar Tutup Akses Jalan(Banjir bandang di Mandailing Natal) ANTARA FOTO/Holik Mandailing

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 29 anak SD Negeri 235 yang sekolah sore diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (12/10) sore. Dari 29 anak tersebut, sebanyak 12 anak meninggal dunia dan 17 anak berhasil diselamatkan. Semua korban banjir tersebut merupakan anak-anak berusia di bawah 12 tahun.

"Dari 17 anak selamat, tujuh di antaranya dirawat di Puskesmas Desa Muara Saladi," kata Yasir. 

Dia menjelaskan, korban selamat ditemukan di bawah runtuhan bangunan dan sebagian lagi terseret banjir bandang tersebut. Banjir bandang telah mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak total hanyut terbawa banjir.

Baca Juga: Banjir di Mandailing Natal Ditetapkan Status Tanggap Darurat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya