Pascagempa Magnitudo 5,5, Sumba Kembali Diguncang 217 Gempa Susulan

Gempa terasa hingga Bima, NTB

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 217 kali gempa susulan terjadi setelah gempa bermagnitudo 5,5 menggoyang bagian wilayah Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/8).

"Enam gempa di antaranya guncangannya dirasakan oleh masyarakat," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, dikutip dari Antara, Minggu (9/8/2020).

1. Gempa terasa hingga Bima, NTB

Pascagempa Magnitudo 5,5, Sumba Kembali Diguncang 217 Gempa SusulanIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,5 terjadi pada Rabu (5/8/2020) pukul 15.27 WIB. Gempa tersebut berpusat di koordinat 9,89 LS dan 119,12 BT, 30 km arah barat daya Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat. Pusat gempa itu berada di laut pada kedalaman 10 km.

Gempa yang berpusat di laut pada kedalaman 10 km tersebut getarannya dirasakan warga yang tinggal di Tambolaka, Waingapu, Waikakubak, dan Waitabula di Nusa Tenggara Timur hingga wilayah Bima di Nusa Tenggara Barat.

2. Gempa susulan terus terjadi setelah gempa bermagnitudo 5,5

Pascagempa Magnitudo 5,5, Sumba Kembali Diguncang 217 Gempa SusulanIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Setelah gempa bermagnitudo 5,5 tersebut, terjadi 46 gempa susulan pada hari yang sama
Kemudian, pada Kamis (6/8/2020) terjadi lagi 37 gempa susulan.

"Selanjutnya, terjadi 15 kali gempa pada Jumat, 82 kali gempa pada Sabtu, dan 37 kali gempa pada Minggu pagi ini," kata Daryono.

3. Sumber gempa sesar aktif belum terpetakan dalam peta tektonik

Pascagempa Magnitudo 5,5, Sumba Kembali Diguncang 217 Gempa SusulanIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebaran seismisitas gempa susulan terkonsentrasi di lepas Pantai Ratenggaro, Sumba Barat Daya.

Menurut Daryono, rentetan gempa tersebut memiliki hiposenter dangkal sekitar 10 kilometer, yang merupakan ciri khas aktivitas sesar/patahan aktif di dasar laut. Ia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan adanya mekanisme pergerakan turun.

"Sumber gempa sesar aktif ini belum dikenali sebelumnya dan belum terpetakan dalam peta tektonik," kata dia.

Baca Juga: BMKG: Rentetan 3 Gempa di Sumba Tidak Berpotensi Tsunami

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya