Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat 

Kegiatan bongkar muat kapal sempat dihentikan saat kerusuhan

Manokwari, IDN Times – Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad meminta Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Manokwari, Capt. Markus Rumendong untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah kerjanya menyusul kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8).

1. Aktivitas logistik di pelabuhan dihentikan sementara

Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat Dok.Kemenhub

Hingga sore kemarin, situasi di pelabuhan masih aman terkendali. Namun, aktivitas logistik di pelabuhan tersebut dihentikan sementara karena Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pelabuhan Manokwari yang tidak beroperasi.

"Satu kapal Spill sempat melaksanakan bongkar muat, namun segera dihentikan begitu kerusuhan terjadi. Kapal itu akhirnya kembali berlabuh walau masih sekitar 70 kontainer belum dibongkar," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis.

2. Tak ada aktivitas bongkar muat

Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat Dok.Kemenhub

Menurut laporan dari KSOP Manokwari, Ahmad menuturkan, dua kapal lainnya juga memilih untuk berlabuh. Dengan demikian, di dermaga tidak ada aktivitas bongkar muat.

Sementara itu, Capt. Markus mengatakan bahwa situasi di pelabuhan masih kondusif.

“Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pengamanan pelabuhan,” ujarnya.

Baca Juga: Rusuh di Papua, Jokowi: Pace, Mace, Mama-mama Harus Saling Memaafkan

3. Aksi demonstrasi pecah di Manokwari

Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat Dok.Kemenhub

Aksi demonstrasi dilaporkan pecah di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, Senin (19/8) pagi WIB. Saat ini, kondisi di Manokwari sudah kondusif. Namun, para petugas di pelabuhan Manokwari terus bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan untuk memastikan keamanan di pelabuhan.

"Pelabuhan dalam kondisi aman, dan aktivitas kepelabuhanan akan dilakukan kembali setelah TKBM kembali beroperasi," tutup Capt. Markus.

4. Berawal dari isu rasis di Surabaya

Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat IDN Times/Fitria Madia

Sebelumnya, beredar video dan isu di media sosial yang menyebut kepolisian Jawa Timur melabeli mahasiswa Papua sebagai monyet. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Frans Barung Mangera, membantah kabar tersebut.

"Tidak ada kepolisian yang menyampaikan hal tersebut (melabeli mahasiswa Papua dengan sebutan hewan)," kata Barung di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (19/8).

5. Polda Jatim akan mengusut pihak yang berteriak rasis pada mahasiswa Papua

Pascakerusuhan Manokwari, Keamanan di Pelabuhan Diperketat IDN Times/Fitria Madia

Polda Jawa Timur berjanji akan mengusut kasus tersebut. Pasalnya, akibat sorak-surai yang tidak elok itu, muncul keresahan di berbagai daerah.

"Kalaupun ada organisasi kepemudaan (yang menyebut monyet), kami lakukan penyelidikan. Sehingga yang muncul di beberapa wilayah di Papua mahasiswa dikatakan seperti itu," tambahnya.

Barung melanjutkan, tujuan polisi mengamankan 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya adalah untuk menyelamatkan mereka, bukan untuk penahanan. Bila tidak dilakukan pengamanan, sangat mungkin mereka digeruduk oleh OKP dan ormas yang telah berjaga di depan asrama mahasiswa Papua sejak 16 Agustus 2019 silam.

Baca Juga: Rusuh di Papua, Polri Pastikan Situasi di Beberapa Wilayah Kondusif

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya