Pemda Riau Siapkan 4 Rumah Singgah Bagi Warga Terdampak Kabut Asap

Semua bagian ruangan dipastikan tertutup

Riau, IDN Times - Pemerintah Daerah Provinsi Riau menyediakan empat rumah singgah bagi warga terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Rumah singgah dikhususkan bagi mereka yang rumahnya tidak bisa dihindarkan dari kabut asap.

Rumah singgah disediakan dalam bentuk bangunan kosong. Di dalamnya terdapat tenaga medis, pendingin udara dan tertutup, serta tidak ada celah yang bisa membuat kabut asap masuk ke dalam ruangan itu.

Baca Juga: Bayi Meninggal Diduga Akibat Kabut Asap, Begini Penjelasan Kemenkes

1. Semua bagian ruangan di rumah singgah dipastikan tertutup

Pemda Riau Siapkan 4 Rumah Singgah Bagi Warga Terdampak Kabut AsapANTARA FOTO/Feny Selly/pras

Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Ahmad Yurianto mengatakan semua bagian ruangan rumah singgah tertutup, tidak terkecuali celah-celah jendela dan pintu.

Rumah singgah yang baik, menurut Ahmad, adalah sebuah ruangan yang terdapat pendingin udara, ventilasi jendela atau pintu yang ditutupi kain, dan memasang pengisap udara.

“Rumah singgah lebih baik terpasang pengisap udara dari dalam ke luar. Masyarakat dalam satu rumah bisa membuat ruangan seperti rumah singgah,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9).

2. Kain dakron akan menghambat partikel asap terhirup manusia

Pemda Riau Siapkan 4 Rumah Singgah Bagi Warga Terdampak Kabut AsapDok.IDN Times/Istimewa

Ahmad menjelaskan kain dakron direkomendasikan untuk menutupi ventilasi di rumah singgah. Kain tersebut disemprotkan air secara berkala.

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menjelaskan kain yang disemprotkan air tersebut akan menghambat partikel asap terhirup manusia.

“Karena itu, saya usulkan di rumah-rumah ada satu ruangan seperti rumah singgah, jendelanya tertutup kain dakron yang dibasahi secara berkala, supaya ketika asap masuk partikelnya nempel di kain itu, tidak masuk ke hidung,” kata Menkes.

3. Rumah singgah bukan tempat warga berpindah

Pemda Riau Siapkan 4 Rumah Singgah Bagi Warga Terdampak Kabut AsapANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Nila didampingi Yuri, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Krisis Kesehatan Didik Budijanto, dan Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir meninjau langsung empat rumah singgah di Provinsi Riau. 

Rumah singgah itu antara lain berada di kantor Dinas Sosial, Rumah dinas Sekretariat Daerah, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Puskesmas Sidomulyo.

Dari peninjauan tersebut, Menkes menyimpulkan masih ada warga yang kurang mengetahui bagaimana cara menghindari asap. Menkes menyebutkan rumah singgah bukan tempat warga untuk berpindah.

“Rumah singgah bukan tempat memindahkan orang dari rumah ke satu ruangan, melainkan khusus bagi warga yang bagian dalam rumahnya memang sudah dipenuhi asap,” kata dia.

Saat ini, sudah ada kurang lebih 22 rumah singgah di Riau. Itu menjadi upaya sektor kesehatan dalam mencegah dan mengobati warga terdampak kabut asap akibat Karhutla. Selain itu, sektor kesehatan telah menyiagakan Puskesmas 24 jam dan mendirikan posko di setiap Puskesmas.

4. Menkes mengusulkan Ambulans PSC 119 disiagakan di berbagai titik

Pemda Riau Siapkan 4 Rumah Singgah Bagi Warga Terdampak Kabut AsapANTARA FOTO/Rony Muharrman

Selain itu, Menkes juga mengusulkan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyiagakan ambulans Public Safety Center (PSC) 119 di berbagai titik di Provinsi Riau. Hal tersebut untuk memudahkan warga terdampak Karhutla bila mengalami gawat darurat.

“Ambulans PSC 119 diharapkan bisa disiagakan di beberapa wilayah di Riau agar ketika ada gawat darurat, ambulans terdekat dapat didatangkan dengan segera,” kata dia.

Standar pelayanan PSC 119 dimulai dari panggilan yang dilakukan warga yang tengah mengalami gawat darurat kesehatan melalui nomor 119. Kemudian, dilakukan layanan kegawatdaruratan dengan menerjunkan ambulans PSC beserta tenaga medis ke lokasi warga tersebut.

Warga yang mengalami gawat darurat tersebut langsung dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan di lokasi. Setelah itu, akan diketahui apakah warga itu cukup dirawat di rumah atau dirujuk ke Puskesmas, atau juga dirujuk ke RSUD.

Baca Juga: Polri Tetapkan 218 Orang Jadi Tersangka Kebakaran Hutan 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya