Pengungsi Rohingya Puji Pemerintah Indonesia

"Pemimpin dan pemerintah Indonesia sangat baik."

Jakarta, IDN Times - Sejumlah pengungsi Rohingya berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia yang selama ini telah memberikan perlindungan serta menampung mereka. 

"Saya mewakili teman-teman komunitas Rohingya yang menjadi pengungsi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia," kata seorang pengungsi Rohingya, Muhammad Zubair, di sela diskusi 'Pengungsi di Indonesia: Ancaman versus Kemanusiaan' seperti dikutip dari Antara, Sabtu (24/11). 

1. Diperlakukan secara layak oleh Pemerintah Indonesia

Pengungsi Rohingya Puji Pemerintah IndonesiaIDN Times/Sukma Shakti

Zubair mengatakan dirinya dan teman-temannya sesama Rohingya mendapatkan perlakuan yang layak dari Pemerintah Indonesia. Mereka merasa aman di sini. 

"Kami bersyukur bisa merasakan keselamatan, keamanan, serta melaksanakan ibadah salat," kata Zubair. "Pemimpin dan pemerintah Indonesia sangat baik, sangat Islami." 

Baca Juga: Kasus Rohingya Membuat Deretan Gelar Aung San Suu Kyi Ini Dicabut

2. Merasa iri dengan masyarakat Indonesia

Pengungsi Rohingya Puji Pemerintah IndonesiaIDN Times/Sukma Shakti

Lebih jauh Zubair mengatakan dirinya merasa iri dengan masyarakat Indonesia yang memiliki hak politik sehingga bisa memilih pemimpin dengan leluasa.  

Sebab di negaranya, yakni di Myanmar, etnis Rohingya tidak dianggap oleh pemerintah setempat. "Bahkan kami dimusuhi," kata Zubair. 

3. Pengungsi Rohingya bukan ancaman

Pengungsi Rohingya Puji Pemerintah IndonesiaANTARA FOTO/REUTERS/Cathal McNaughton

Zubair mengatakan etnis Rohingya yang mengungsi tidak akan mengancam keamanan Indonesia. "Kami bukan kaum radikal atau teroris," katanya. 

Zubair mengatakan dirinya telah menetap selama delapan tahun di Indonesia. Namun sampai saat ini ia tidak tahu kapan akan kembali ke negara asalnya.

4. Etnis Rohingya terusir dari tanah mereka

Pengungsi Rohingya Puji Pemerintah IndonesiaANTARA FOTO/REUTERS/Damir Sagolj

Seperti diketahui, etnis Rohingya menjadi korban sikap represif militer Myanmar. Sikap keras militer Myanmar ini memicu gelombang pengungsi Rohingya. Ribuan orang dilaporkan meninggalkan Rahinge, tempat etnis Rohingya tinggal, untuk menghindari ancaman militer Myanmar.

Baca Juga: Myanmar Bersiap Terima Kembali Gelombang Pertama Masyarakat Rohingya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya