Periksa 117 Pesawat, Kemenhub Temukan Item Tidak Berfungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan telah memeriksa kelaikan kendaraan (ramp check) terhadap 117 pesawat dalam seminggu terakhir. Pemeriksaan ini diintensifkan pasca-kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
"Ramp check sebetulnya sudah berlangsung rutin, dalam arti ada atau tidak ada dilakukan ramp check. Tapi karena ada accident kami intensifkan," ujar Kasubdit Produk Aeronautika Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan Kus Handono saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (7/11).
Baca Juga: Lion Air JT 610: Ayah-Ibu Teridentifikasi, Jenazah Bayi Belum
1. Pemeriksaan dilakukan di 10 bandara
Kus menjelaskan ramp check dilakukan di 10 bandara, yakni Cengkareng, Kualanamu, Padang, Bali, Makassar, Manado, Surabaya, Sorong, Balikpapan, dan Batam.
"Rinciannya adalah satu pesawat 737-300, 57 jenis 737-800NG, delapan Airbus 320, 11 jenis 737 MAX 8, 11 jenis ATR 72, dan dua jenis pesawat Boeing 737-500," kata dia.
2. Pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 diperiksa secara khusus
Editor’s picks
Menurut Kus, pesawat jenis Boeing 737 Max 8 diperiksa secara khusus. Artinya, pemeriksaan tetap dilakukan meski tidak sesuai jadwal rutin. Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 menggunakan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8.
"Tapi khusus jenis Boeing 737 MAX 8 dilakukan pemeriksaan, dan semua yang dilakukan pemeriksaan dinyatakan laik terbang," ujar dia.
3. Ada item rusak tapi boleh digunakan
Kus mengatakan, saat ramp check memang ditemukan beberapa item yang tidak berfungsi. Namun, pesawat tetap diperbolehkan beroperasi dengan jangka waktu tiga hari.
"Dan itu ada dokumen yang memperbolehkan, tapi dengan jangka waktu tertentu. Satu equipment di pesawat itu ada yang boleh tidak berfungsi. Dokumen yang mengatur adalah Minimum Equipment List, itu terhadap Boeing 737 MAX 8," kata dia.
Untuk 11 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8, Kus menambahkan, satu pesawat milik Garuda Indonesia dan 11 pesawat milik Lion Air.
Pemeriksaan pesawat jangan hanya ketika terjadi kecelakaan pesawat dong pak, tapi secara berkala. Setuju gak guys?
Baca Juga: Basarnas Perpanjang Masa Pencarian Korban Lion Air