Puluhan Aktivis Perempuan Gelar Aksi Tolak Eksekusi Tuti Tursilawati

Aksi dilakukan di depan Kedubes Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Puluhan aktivis perempuan melakukan aksi "Tolak Eksekusi Mati Tuti Tursilawati" di Kedutaan Besar Arab Saudi pagi ini, Jumat (2/11). Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan kecaman keras atas eksekusi mati pemerintah Arab Saudi terhadap Tuti Tursilawati. Buruh migran Indonesia asal Majalengka, Jawa Barat tersebut dieksekusi pada Senin (29/10) sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Para aktivis tersebut tampak membawa puluhan spanduk dan poster sebagai bentuk protes. 

"Stop hukuman mati sekarang juga! Arab Saudi pembunuh!" teriak pendiri Migrant Care, Anis Hidayah, di depan Kedutaan Besar Arab Saudi.

Baca Juga: Jokowi Sesalkan Eksekusi Mati Tuti di Arab Saudi Tanpa Notifikasi

1. Eksekusi mati bentuk pelanggaran hak asasi manusia

Puluhan Aktivis Perempuan Gelar Aksi Tolak Eksekusi Tuti TursilawatiIDN Times/Indiana Malia

Dalam orasinya, Anis menyatakan hukuman mati pemerintah Arab Saudi merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Dia pun menuntut pemerintah Indonesia untuk mem-persona non grata-kan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia. 

"Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengkaji ulang uji coba pengiriman 30.000 pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi!" kata Anis.

2. Indonesia didesak untuk menghapuskan hukuman mati

Puluhan Aktivis Perempuan Gelar Aksi Tolak Eksekusi Tuti TursilawatiIDN Times/Indiana Malia

Aktivis KontraS, Putri Kanisia, mendesak pemerintah Indonesia untuk menghapuskan hukuman mati. Menurut dia, Indonesia tidak mendapatkan dukungan karena masih menerapkan hukuman mati . "Kami desak pemerintah Indonesia menghapuskan hukuman mati di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia punya nilai tawar di negara lain," ujarnya.

3. Arab Saudi dinilai tak punya tata krama diplomasi internasional

Puluhan Aktivis Perempuan Gelar Aksi Tolak Eksekusi Tuti TursilawatiIDN Times/Indiana Malia

Berdasarkan keterangan dari pihak Kementerian Luar Negeri, otoritas Kerajaan Arab Saudi tidak memberi tahu secara resmi mengenai eksekusi tersebut kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Menurut Putri, tindakan tersebut menunjukkan proses hukum yang tak adil.

"Keputusan esekusi mati tersebut menunjukkan pemerintah Arab Saudi tak patuh tata krama diplomasi internasional. Tuti Tursilawati adalah korban kekerasan seksual, tetapi malah dieksekusi. Pemerintah Arab Saudi tidak menjunjung tinggi HAM serta merendahkan martabat perempuan!" ungkapnya.
 

Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Tuti Tursilawati Sempat Diperkosa di Saudi 

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya