Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kemenkes Sebut Kelelahan Jadi Pemicu

Polusi asap rokok dapat memperburuk kesehatan petugas

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Oscar Primadi mengatakan banyaknya petugas pemilu yang meninggal dipicu oleh kelelahan. Menurut dia, hal ini dapat dipahami mengingat sebelumnya petugas tersebut telah mengidap penyakit tertentu sebagai faktor risiko.

"Misal, seorang petugas meninggal memiliki penyakit jantung. Seharusnya seseorang dengan faktor risiko penyakit ini tidak boleh terlalu lelah. Namun, saat bertugas, ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Inilah yang berdampak pada jantungnya," ungkap Oscar dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (14/5).

1. Kelelahan jadi pemicu penyakit yang diidap petugas KPPS

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kemenkes Sebut Kelelahan Jadi PemicuAntara Foto

Oscar mengatakan, laporan dari 17 provinsi menunjukkan meninggalnya petugas pemilu bukan karena kelelahan, melainkan kelelahan menjadi pemicu penyakit yang diidap oleh petugas menjadi semakin parah.

“Kami melihat beberapa provinsi yang sudah kita dapatkan datanya. Kami melihatnya tidak ada hal yang berhubungan langsung (dengan kelelahan), tapi berkaitan dengan penyakit bawaan yang diderita petugas, di mana kelelahan menjadi trigger dari pada ini (meninggalnya petugas pemilu),” kata Oscar.

Baca Juga: Tak Ada Aturan Batas Atas Usia Petugas KPPS, Banyak Korban Berjatuhan

2. Sebanyak 13 penyakit telah terdeteksi

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kemenkes Sebut Kelelahan Jadi PemicuANTARA FOTO/Jojon

Terjadinya kematian itu, tambah Oscar, setelah diinvestigasi, korban memiliki penyakit dan terpicu karena kelelahan.

“Ada 13 penyakit, yang paling mendominasi jantung, kemudian infarct myocard, koma hepatikum, stroke, dan hipertensi. Ini penyakit-penyakit yang memang sisi angka Riskesdas 2018 penyakit ini banyak diderita oleh masyarakat kita. Ini yang memang berkaitan dengan penyakit tidak menular,” katanya.

3. Prevalensi stroke, jantung, dan hipertensi meningkat

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kemenkes Sebut Kelelahan Jadi PemicuIDN Times/Istimewa

Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi stroke sebesar 10,9 perseribu penduduk, meningkat dari angka Riskesdas 2013 yang hanya 7 perseribu penduduk.

Penyakit jantung 1,5 persen pada Riskesdas 2018, sementara Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi jantung koroner berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen. Prevalensi gagal jantung berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen.

Untuk hipertensi Riskesdas 2018 menunjukkan angka 8,4 persen berdasarkan diagnosis dokter, dan 8,8 persen diagnosis berdasarkan dokter atau minum obat antihipertensi. Sementara pada Riskesdas 2013 menunjukkan 9,4 persen diagnosis dokter dan 9,5 persen diagnosis berdasarkna dokter dan minum obat antihipertensi.

Baca Juga: IDI: Ratusan Petugas KPPS Meninggal Bukan Karena Kelelahan 

4. Polusi asap rokok dapat memperburuk kesehatan petugas

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Kemenkes Sebut Kelelahan Jadi PemicuIDN Times/ Mela Hapsari

Oscar mengatakan TPS yang banyak polusi asap rokok dapat memperburuk kondisi kesehatan petugas. Namun demikian, sebelum pelaksanaan pencoblosan pada 17 April 2019, Kemenkes sudah berkomunikasi dengan dinas kesehatan dan rumah sakit untuk waspada.

“Kemudian pada 22 April 2019, Kemenkes menegaskan dengan surat edaran untuk membantu membackup teman-teman (petugas Pemilu) yang bertugas di lapangan untuk menyiapkan posko kesehatan dan alhamdulilah itu bergerak seluruh Indonesoa dan kita backup betul,” ucap Oscar.

Tercatat selama Pemilu 2019, total ada 469 petugas KPPS yang meninggal dunia per Jumat (10/5). Petugas KPPS yang dilaporkan sakit berjumlah 4.602 orang.

Baca Juga: Presiden Harus Tanggung Jawab Atas Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya