Tangkap Teroris di Unri, Polisi Temukan Buku Perjalanan Rahasia

Tersangka merupakan jaringan JAD

Jakarta, IDN Times - Densus 88 Anti Teror menangkap tiga alumni Universitas Riau (Unri) di Gelanggang Mahasiswa Fakultas Fisipol Unri pada Sabtu (2/6). Mereka diduga terlibat tindak pidana terorisme.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan kronologis penangkapan ketiga terduga tersebut.

1. Satu dari tiga terduga teroris jadi tersangka

Tangkap Teroris di Unri, Polisi Temukan Buku Perjalanan RahasiaTeroris Riau

Salah satu alumni berinisial MNZ alias Zamzam telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara, dua alumni Unri lainnya masih berstatus saksi.

"MNZ terbukti merakit bom untuk diledakkan di DPR RI atau DPRD Riau," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6).

Setyo menjelaskan pada saat penangkapan, ditemukan beberapa barang bukti antara lain dua bom pipa besi yang sudah jadi, dua busur panah, dan delapan anak panah, serta satu senapan angin. Ada juga video Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan buku berjudul Perjalanan Rahasia.

Buku tersebut membahas tentang materi I’dad, cara merakit bom, teknik survival, navigasi darat, cara membuat ranjau darat, cara membuat senjata, cara menggunakan berbagai macam senjata, teknik amniah (keamanan/kewaspadaan), perencanaan lokasi ribat atau piket, dan jaga markas atau survei sasaran.

2. Polisi menemukan bahan peledak

Tangkap Teroris di Unri, Polisi Temukan Buku Perjalanan RahasiaTeroris Riau

Setelah penangkapan, polisi melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 15.00 WIB. Dalam olah TKP ditemukan beberapa barang bukti lagi, yaitu serbuk warna putih nomor satu, serbuk warna putih nomor dua, serbuk warna putih nomor tiga, serbuk warna abu-abu kecokelatan, serbuk warna hitam, serbuk warna kuning, cairan bening, dan granat tangan yang diduga rakitan.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan analisis cepat menggunakan peralatan olah TKP, barang bukti tersebut diidentifikasi sebagai berikut:

a. Serbuk putih nomor 1 teridentifikasi merupakan TATP, yaitu bahan peledak jenis high eksplosive, yang merupakan campuran hidrogen peroxida (H2O2), Aseton dan Asam.

b. Serbuk putih nomor 2 teridentifikasi merupakan Potasium Nitrat yang merupakan campuran bahan peledak.

c. Serbuk putih nomor 3 teridentifikasi merupakan Pupuk KNO3

d. Serbuk warna abu-abu teridentifikasi TATP

e. Serbuk warna hitam teridentifikasi Potasium Nitrat

f. Serbuk warna kuning teridentifikasi Sulfur

g. Cairan bening teridentifikasi merupakan Zink Sulfat

h. Teridentifikasi memenuhi unsur-unsur komponen bom yang berupa granat tangan rakitan

3. Terkait JAD dan penyerangan Polda Riau

Tangkap Teroris di Unri, Polisi Temukan Buku Perjalanan RahasiaTeroris Riau

Setyo menjelaskan, tersangka MNZ diduga terkait jaringan Batty Bagus Nugraha alias Kholid dari kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD), yang tewas dalam penangkapan kelompok JAD Bekasi dan JAD Pekalongan pada Minggu 13 Mei 2018 di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tersangka MNZ juga terkait jaringan Kholis alias Ibad alias Jundi yang ditangkap pada 19 Januari 2016. Tak hanya itu, MNZ juga terkait jaringan tersangka terorisme atas nama Pak Ngah, kelompok teror JAD yang menyerang Polda Riau pada Rabu 16 Mei 2018 pukul 09.00 WIB.

"MNZ mengakui bahwa sebelum penyerangan Polda Riau, Pak Ngah dan kelompoknya pernah memesan untuk dibuatkan bom kepadanya," ujar Setyo.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya