UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas

Masih dalam proses uji klinis tahap dua

Jakarta, IDN Times - Universitas Gadjah Mada mengembangkan alat pendeteksi COVID-19 melalui embusan napas bernama GeNose. Alat tersebut kini dalam proses uji klinis tahap dua.

“COVID-19 ini istilahnya penyakit yang menyasar saluran pernapasan kita, jadi pendeteksian lewat embusan nafas sangat tepat,” kata Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).

1. Deteksi COVID-19 dilakukan dengan bantuan kecerdasan artifisial

UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan NapasPublic Expose GeNose. (IDN Times/Indiana Malia)

Bambang menjelaskan GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama napas seseorang.

Napas akan diambil dan diidentifikasi melalui sensor-sensor, kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.

"Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose didesain sangat mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien," katanya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kemenag Tengah Siapkan Regulasi Umrah di Masa COVID-19

2. GeNose diklaim mampu bekerja secara paralel

UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan NapasPublic Expose GeNose. (IDN Times/Indiana Malia)

Bambang mengklaim GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian COVID-19 melalui embusan napas. Aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

Selain itu, GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem, sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan, dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

“Pengembangan GeNose memanfaatkan pendekatan Revolusi Industri 4.0, dalam hal ini kecerdasan artifisial. Penguasaan konsep big data dengan kecerdasan artifisial menjadi kunci dari akurasi GeNose,” imbuhnya.

3. Harga satu unit GeNose dibanderol Rp40 juta

UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan NapasDok.Kemenristek/BRIN

Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna, menambahkan satu unit perangkat GeNose diprediksi bisa melakukan 100 ribu pemeriksaan. Adapun harga satu unit GeNose dibanderol sekitar Rp40 juta.

Menurut dia, alat yang berbasis kecerdasan artifisial ini memiliki sensitivitas tinggi dan noninvasif. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak takut lagi melakukan tes.

“Keberadaan alat ini memang sudah ditunggu, namun kami harus tetap disiplin mengikuti clinical test yang kedua ini selesai. Mengenai hilirisasi, kami akan bekerja sama dengan industri dan bimbingan serta dukungan Kemenristek/BRIN serta mitra kami BIN untuk pengembangannya,” jelas Paripurna.

Baca Juga: Satgas: Testing COVID-19 di RI Sudah 62 Persen Menuju Standar WHO 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya